Anggita's story 01

23 2 0
                                    

Matahari telah muncul tapi gadis yang yang satu ini tidak merasa terganggu dengan sinarnya, dia Gita yang masih bergulat dengan mimpi nya, tidak ada tanda-tanda nya untuk membuka mata.

Ceklek

Suara pintu terbuka muncul seorang wanita dengan pakaian syar'i, sudah pasti jika itu adalah ibunda tercintanya Gita.

" Astaghfirullahaladzim ya Allah huhf..., Anak siapa sih ini tidur kok kayak simulasi mati"gumamnya kecil seraya mengelus dada sabar melihat anak semata wayangnya yang masih asik dengan mimpinya.

"ASTAGFIRULLAHALADZIH KEBAKARAN TOLONG KEBAKARAN" teriak bunda ketika melihat anaknya yang tak terbangun ketika dibangunkan.

Gita yang mendengar ada kebakaran terkejut yang mula berbaring ditempat tidur langsung loncat dan berlarian mengambil barang biar ga terbakar .

"Kebakaran aduh bunda ayo selamatkan diri bawa barang yang penting aja bunda" katanya terburu buru menyelamatkan diri dengan muka bantalnya.

"Bunda ayok kenapa bunda diemaj~" ucapnya terpotong ketika melihat bundanya yang tertawa melihat dirinya.

" Bunda ngerjain aku ya" ucapnya dengan pipi yang mengembung.

" Salah kamu sendiri dibangunin kok ga bangun udah sana mandi jangan lupa sholat subuh dulu kalo ga ntar bunda sholatin" ucap bunda Alin melenggang pergi keluar kamar dan menutup pintu.

Brakk

Gita yang melihat itu menghela nafas berat dan berjalan menuju kamar mandi dengan kaki yang di hentak hentakan. Pada hal tadi dia bermimpi menikah dengan Jaehyun tapi gagal karena bundanya pikirnya.

Setelah rapi dengan seragam sekolah dan juga sudah menunaikan sholat subuh Gita berjalan keluar nyamperin bunda tercintanya.

"BUNDAA" teriaknya nyaring.

"JANGAN TERIAK-TERIAK MAU BUNDA LEMPAR PAKEK PANCI?" balas bunda Alin dengan teriak juga.

Gita yang mendengar balasan bundanya menghela nafas sabar dan berjalan menuju dapur karena bundanya itu pasti di dapur.

" Bunda ayah mana?" Tanya Gita dengan tangan yang merayap untuk mengambil roti.

Plak

" Heh tangannya" ucap bunda Alin memelototi anaknya itu Gita yang mendapat plototan dari bundanya hanya cengengesan.

" Kenapa sih Bun?" Tanya ayah Haider yang datang dan meluk bunda dari belakang.

Gita yang melihat itu hanya menghela nafas dan mengusap dada sabar' gini amat dah perasaan ga dirumah di sekolah semua tebar ke uwu an di depan gue, ni orang tua gue kaga tau apa anak nya jomblo' batinnya.

"Biasa anak ayah tu.."kata bunda Alin menunjukkan Gita dengan dagu.

" Kok aku sih, kan tad~" ucap Gita terpotong.

" Udah sana kamu berangkat ntar telat dihukum lagi" kata ayah memotong ucapan Gita.

Gita yang mendengar perkataan ayahnya melirik ke jam dinding yang ada di ruang makan alangkah terkejutnya dia melihat jam menunjukkan pukul 06.45.

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM BENTAR LAGI MASUK yah... Gimana ini ga usah masuk aja ya ya" teriaknya memelas diakhir dengan tatapan melesnya pada ayahnya.

" Ga sana berangkat, kalo dihujam itu ya karena kamu telat" ucap ayah Haider tegas.

" Ya udah deh aku berangkat sekolah dulu yah Bun Assalamu'alaikum" ucap Gita mencium tangan ayah dan bundanya

~~~••••~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anggita's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang