Chapter 1 : She

256 14 0
                                    

Shinazugawa Sanemi Pov

Aku menatap jijik ke arah iblis yang baru saja ku bunuh. Perlahan tubuh iblis itu berubah menjadi abu dan terbang terbawa angin malam yang dingin ini. Aku menarik napas dalam menikmati oksigen memenuhi paru-paruku.

" Biar ku tebak kau melukai tubuhmu lagi ya,  Shinazugawa "

Tanpa menoleh pun aku tahu siapa yang berbicara. Aku memperhatikan tanganku yang mengeluarkan darah. Aku merobek haori milikku dan membalut lukanya dengan asal setidaknya agar pendarahannya berhenti.

" Kau sudah selesai, Masachika? " tanyaku

Masachika Kumeno. Berkat pria ini aku bisa menguasai teknik pernapasan yang cocok denganku dan menjadi pemburu iblis seperti sekarang. Aku masih ingat awal pertemuanku dengannya, saat itu aku sedang mengejar iblis yang sama dengan iblis yang ia kejar lalu ia mengenalkanku pada kultivator.

" Ya aku sudah selesai, hei! Aku tahu darahmu itu spesial tapi kalau kau terus melukai tubuhmu itu akan bahaya " ucapnya

Sebagian besar luka di tubuhku memang kebanyakan karena ulahku sendiri dan beberapa adalah luka yang ku dapat di masa lalu. Aku sadar bahwa darahku ini istimewa tepat setelah aku memburu para iblis. Setelah ibuku itu berubah menjadi iblis, gerakannya berubah menjadi lebih lambat ketika ia terkena darahku dan setelah aku bisa membunuhnya, mataku mulai tidak bisa melihat warna. Semua itu terkunci dan menghilang. Itu membuat malam hari semakin merepotkan.

" Berisik! " ucapku kesal dan berjalan lebih dulu meninggalkannya.

" Hei jangan tinggalkan aku! "

Aku tidak memperdulikannya dan tetap berjalan. Aku bisa mendengar langkah kaki Masachika yang semakin mendekat ke arahku.

" Pulang dari sini kau harus ke wisma kupu-kupu. Kau sendiri saja ke sana, aku ada sedikit urusan jadi tidak bisa mengantarkan mu seperti biasa "

Mendengar wisma kupu-kupu membuatku menghentikan langkahku.

" Kenapa berhenti? " tanyanya

" Tidak " sanggahku

Tapi aku bisa menangkap senyum jahil milik Masachika.

" Sekalian saja kau ungkapkan perasaanmu pada-aw "

Aku memukul kepala Masachika sebelum pria itu sempat menyelesaikan kalimatnya.

" Jangan berbicara omong kosong " ucapku

" Eh? Omong kosong? Bukankah kau menyukainya? Hei jangan berbohong aku bisa melihat itu dari matamu " ucap Masachika

Sebelum Masachika semakin melantur aku memilih mempercepat langkah kakiku. Tidak peduli dengan yang sekarang berteriak memanggil namaku.

Dan benar saja aku benar-benar sendirian ke wisma kupu-kupu ini. Masachika sialan! Aku tidak tahu harus bagaimana sungguh karena biasanya Masachika yang mewakiliku untuk berbicara.

" Shinazugawa-san? "

Aku menutup mataku saat mendengar suaranya memanggil namaku. Ketika aku membuka mataku wanita dengan rambut hitam terurai berjepit kupu-kupu itu sudah ada di depanku sambil berkacak pinggang. Dia memang tersenyum tapi aku bisa melihat urat-urat di dahinya yang menandakan ia sedang kesal.

Shinazugawa Sanemi POV end.

Jika di hitung dalam seminggu bisa 2 sampai 3 kali Sanemi mengunjungi wisma kupu-kupu untuk mendapatkan perawatan lukanya dan itu membuat Kanae Koucho lelah karena Sanemi tidak pernah mendengarkannya.

" Bukankah aku sudah bilang ratusan kali padamu, Shinazugawa-san? Jangan lukai dirimu sendiri hanya untuk melawan iblis! " ucap Kanae

Wajahnya memang tersenyum tapi percayalah ada rasa kesal di hatinya yang menumpuk untuk Sanemi. Sang pelaku tidak berani menatap ke arah Kanae dan memilih melihat ke arah lain. Kanae kemudian meminta Sanemi untuk masuk ke dalam dan Sanemi langsung melangkahkan kakinya mengikuti Kanae yang berjalan di depannya.

花 (Hana) || Shinazugawa Sanemi x Koucho KanaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang