Episode 8

3.8K 537 123
                                    

MasterChef season 9 sudah sampai pada tahap top 7 , para peserta semakin dekat satu sama lain. Tidak dengan Alden dan Victor ntah menggapa hubungan antara mereka berdua terasa merenggang saat top 10 sampai sekarang. Para peserta MasterChef yang tersisa mengakui itu semua.

Machel , Cheryl , Shearen , Ray , Palitho , Victor dan Alden berjalan beriringan keluar dari galeri MasterChef dengan raut wajah penuh kegembiraan. Pasalnya mereka ber 7 berhasil bertahan sampai top 7 sekarang.

" Guys kita barbequean gimana ? Kalian setuju ga buat rayain top 7 ini ??? " Tanya Machel menghentikan langkahnya sebentar dan bertanya pada teman - teman nya.

" Asik juga tuh setuju gue chel ! " timpal Palitho.

" Dimana tapi ? " Tanya Shearen.

" Di pinggir kolam renang aja malam ini gimana ? " Serempak mereka mengangguk setuju tidak terkecuali Victor ia hanya diam.

" Tor lu ikut ga ? " Tanya Ray.

" Gue kek nya ga bisa ikut deh gue capek banget sorry yah " ucap Victor tak enak.

Machel melirik Alden yang sedang menghembuskan nafas kasar saat mendengar keputusan Victor.

" Yakin tor ? lu duduk aja terus makan. semua nya biar kami yang urus ! " Machel nampak membujuk Victor agar mengubah keputusan nya.

" Sorry chel gue ga bisa " ingin membujuk lagi tapi tidak jadi karena Cheryl tiba - tiba berbicara.

" Udah chel ga usah dipaksa Victor nya , dia kek nya capek banget dia kan habis berjuang mati - matian di pressure test tadi ! " Nada bicara Cheryl terdengar kesal. Setelah nya Cheryl yang berdiri di sebelah kanan Alden mengelus pundak pemuda berkacamata itu.

Shearen yang sedari tadi menyimak hanya bisa menghela nafas , ia tahu ada yang tidak beres pada Victor dan Alden.

" Ok kalo lu ga mau ikut ga papa gue ga akan maksa lagi ! " Machel akhirnya mengalah. Ia tau tak bisa terus memaksa Victor yang notabene nya keras kepala itu.

" Yaudah kalian boleh kekamar masing - masing sekarang , Ray antar Alden ke kamarnya kek nya Alden juga capek tuh ! " Suruh Machel pada Ray yang kamar nya berdekatan dengan kamar Alden.

Raut wajah Victor seketika muram hanya beberapa detik saja , lalu setelah nya pemuda asal Semarang itu kembali menunjukkan raut wajah datarnya.

" Alden ayok ! " Alden mengangguk lesu , dengan langkah gontai Alden mengikuti langkah Ray dari belakang. Ray berhenti sebentar untuk menyamakan langkah Alden yang lambat dan itu semua bisa dilihat Machel dan kawan - kawan.

" Gue ke kamar duluan " ucap Victor memecah keheningan , belum mendapatkan jawaban Victor pergi begitu saja ke arah berlawanan meninggalkan Machel dan kawan - kawan yang diam berdiri di tengah lorong melihat situasi yang terasa aneh ini.
.
.
.

" Thank ya Ray udah nganterin gue sampai depan kamar gue , sebenarnya ga perlu sih tapi gue tetap ngucapin makasih sama lu ! " Ucap Alden sesaat setelah sampai di depan pintu kamarnya.

" Santai aja den kan kamar kita deketan aja , noh kamar gue disana kan ! " Ray menunjuk kamar nya yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari kamar Alden.

" Hmmm gue tau den lu lagi galau karena Victor kan ? gue turut prihatin sama perubahan sikap Victor sama lu."

" Ga gue ga galau " Alden mengelak tetapi Ray kembali menimpali.

" Asal lu tau aja yah den gue ini juga penumpang kapal Viden loh ! gue juga sedih ngeliat lu sama Victor renggang gitu. ga banget tau ! " Alden hanya tersenyum sekilas mendengar ochen Ray.
.
.
.

Perjodohan Netizen ( Viden )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang