Five ; the world belongs to both of us

117 19 0
                                    

Motor sport hareez berhenti di cafe dekat sekolah mereka

"Makan dulu Lo laper kan"

"Ga usah aku ga laper kok"

"I don't accept any rejection! Girls"

Seusai mengatakan itu  hareez melonggarkan tangan wosiie yg masih memeluk pinggang nya

"Lu nyaman ya meluk gw?"

"Apaan enggak kok"

"Halah bilang aja iya ayo turun" ujar hareez sambil menggandeng tangan wosiie

Lagi dan lagi pipi wosiie memerah seperti kepiting rebus

"Mau makan apa?"

"Samain aja deh"

"Okey mie ayam bakso ga papa? Ehh jangan deh tadi lo dah makan itu eummm fiks nasi goreng"

Wosiie hanya Tersenyum melihat itu ini pertama bagi nya bisa melihat hareez  sebawel dan sebanyak bicara seperti ini pasal nya di sekolah dia bagai kulkas berjalan tinggal dan dinggin

"Reez nnti anterin di cafe Willys yang dekat taman Taukan"

"Ngapain mau makan lagi? Kan udah makan"

"Mau kerja reez"

"Ngapain lu kerja g usah Masih sekolah juga apa lagi kerja di kafe punya gw jgn nnti nambah saingan"

"Loh kenapa reez kalo aku g kerja aku sama dosiie mau makan apa?"

"Kan adek mu cowok aturan dia dong yg kerja"

"Dia sakit kanker ga bisa ke capekan"

"Serius?"

"Iya makanya itu sebagai bos yang baik kamu mau dong anterin pegawai mu"

"Yaudah iya tapi Lo cukup jadi kasir g boleh yg lain"

"Kenapa kamu jadi gini?"

"Kenapa gimana?"

"Posesif, banyak ngomong ga kayak biasa nya"

"Gw kyk gitu kalo lagi rame aja sih tapi kalo lagi sama Justin sama damar gw bnyk ngomong kok "

"Gitu ya.."

Kemudian suasana kembali hening mereka sibuk dengan urusan masing-masing hingga selesai makan

Sesuai permintaan wosiie tadi hareez mengantar kan wosiie ke kafe milik nya itu

"Makasih ya reez"

"Hmm, kerja yg BNR nnti jam 6 gw jemput"

"Ga usah repot-repot kali "

"Kalo untuk lo gw g repot"

🍃🍃🍃

Selesai bekerja wosiie istirahat sejenak di salah satu kursi di cafe tersebut sambil menunggu hareez yg sudah berjanji ingin menjemput nya

"Belum pulang ?" Tanya seorang pria berbadan kekar sembari duduk di kursi yang berada di sebelah wosiie

"Belum bang masih nunggu temen"

"Ohh gitu yaudah gw tunggu in ya sampe temen Lo Dateng".

"Boleh "

Tin bunyi  tlakson motor sport itu membuyar kan pandangan mereka yg terpaku beberapa saat

"Hadehh ngapain lu dek"

"Jemput temen gw"

"Temen atau pacar? Gw cepuin bunda baru tau rasa Lo"

always you  | [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang