ketiga - meet up?

3 1 0
                                    

Januari, 2021.

Ariska pergi ke suatu tempat pada sore hari, dengan alih-alih me time. Sebuah taman yang tak jauh dari tempat kerjanya juga. Di taman itu terdapat sungai kecil namun sangat indah dipandang.
Sebelumnya ia membeli beberapa snack, minuman dan cemilan lainnya.
Tidak lupa cokelat silverqueen dan roti.

Karena cuaca sedang bagus, tidak terlalu terik atau juga mendung. Standar cuaca bagi Ariska untuk bisa menikmati me time nya.

Di taman yang agak ramai, Ariska membawa headset untuk mendengarkan lagu dari ponselnya. Mencari beberapa lagu yang akan didengar.

"Perfect by Edd Sheeran".

Dengan ditemani pula semilir angin yang bersahabat. Awan yang menarik perhatian Ariska. Ia mengambil gambar beberapa untuk dijadikan koleksi.

Tepukan kecil di bahu Ariska.

"Nona cantik ngapain disini?" tanya seorang pria dengan suara lembutnya.

Ariska menoleh dengan terkesiap.

"Zev?? K-kok lu disini?" tanya Ariska kaget menyebut nama pria itu.

"Kebiasaan lu sama gue kan sama Kaaaa, lupaaa?"

"Astaghfirullah al adzim, ya kan maksud gue, kok hari ini lu kesini juga, emang engga kerja?"

"Izin sehari, mau nenangin otak, hari ini mau gangguin lu, apa quality time sama gue hari ini"

Zevradan Alvino. Pria yang sudah hampir setiap hari menjadi teman, sahabat serta pendengar yang baik. Ada dua sahabatnya lagi yang sedang sibuk bekerja.

Zev, panggilannya. Tak lupa Zev termasuk kategori pria yang ramah, lembut serta selalu memperhatikan Ariska tanpa Ariska minta, begitu juga Ariska sendiri, sering memberi nasihat atau beberapa saran untuk Zev sendiri.  Zev sering merasa down tiba-tiba, sesak dada yang sering ia keluhkan.

"Ka.." panggil Zev ke Ariska yang sedang sibuk mengambil cemilan di paper bag nya.

Ariska yang menatap wajah Zev dengan seksama. Langsung menyuruh Zev untuk mengatur nafas secara teratur terlebih dahulu. Ariska mendekati Zev, lalu memeluknya.

Zev merasa tenang, entah kenapa pelukan Ariska membuatnya tenang dalam sekejap. Zev membalasnya dengan erat, mencoba mengeluarkan semua emosi di ceruk leher Ariska.

"Gue tau lu capek, keluarin semuanya ke gue. Mau ngomelin gue juga engga apa-apa Zev"

"Sstt, jangan ngomong apa-apa, biarin gini dulu yang lama" ujar Zev yang masih memeluk erat Ariska.

Semilir angin dan cuaca teduh. Beberapa daun berserakan. Seketika keadaan menjadi tenang, beberapa orang pun menikmatinya sambil mengurangi perbincangan kecil mereka. Menghirup udara yang sedikit sejuk. Ketahuilah, segelintir orang yang menikmati termasuk Ariska juga Zev seperti itu akan terasa lega ketika mendapati masalah yang rumit, entah di keluarga, pekerjaan serta ruang lingkup pertemanan atau masalah lainnya.

Ariska yang masih setia sambil mengelus rambut Zev. Zev pun meregangkan pelukannya, dan pelan-pelan melepaskan pelukannya.

"Udah?" tanya Ariska.

"Engga mungkin sampe pulang gue peluk lu mulu Ka" jawab Zev malu.

"Hahahaha kecuali kita nikah ya Zev, mungkin 24 jam lu bisa meluk gue sepuas lu" ujar Ariska yang tiba-tiba melontarkan kalimat tanpa berpikir.

Zev memandangi raut wajah Ariska yang sedikit polos. Zev tahu itu hanya candaan Ariska, entah kenapa saat melihat Ariska, Zev merasakan ada sesuatu yang berbeda di dirinya sendiri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Found YouWhere stories live. Discover now