prolog

15 4 8
                                    

"Aku mesti berapa kali bilang sama kamu kalo aku udah sayang juga cinta sama kamu Ka?"

Ariska terdiam.

Iya, ia hanya menunduk mendengarkan Zev mengungkapkan semua perasaannya terhadap Ariska. Ariska belum yakin dengan perasaannya yang selalu terpontang panting. Ia mengalami trauma hebat pada dirinya. Tak pernah mendapati kasih sayang seutuhnya dari keluarga termasuk dari ayah atau ibunya. Selalu disakiti berkali kali oleh seseorang yang ia pun tak bisa memahami apakah mereka tulus padanya atau tidak.

Ariska tidak suka dikhianati, dibohongi. Jika ia mengetahui nya lebih dulu, ia selalu mengambil tindakan untuk meninggalkannya lebih dulu.

Terlebih kisah broken home nya. Ayahnya meninggalkan ibunya saat sakit yang sudah menderita selama hampir 5 tahun.

Ayahnya, cinta pertamanya.

Ia kecewa serta sakit hati yang tak kunjung sembuh hingga hadirlah seorang pria yang selalu bangga dengan menyukai dirinya, selalu ada disaat butuh, menjadi bahu disaat dirinya tidak bisa menerima keadaan yang menimpa dirinya, selalu mengerti dengan mood yang naik turun seperti roller coaster. Ia adalah Zevradan.

























___________________











Ariska berdiri tegak di ruang tunggu di stasiun, menatap seseorang arah jam 12. Tersenyum lega, kedua mata yang sudah berlinang sejak daritadi. Dari arah yang berlawanan seornag laki-laki yang tingginya mungkin berbeda 10cm merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum.

"Adeeeekk-!" sebutan sayang yang ditujukan pada Ariska.


Ariska yang tak sanggup menahan air mata nya lagi, ia berlari kecil sambil mengusap air matanya menghampiri lelaki itu.

Lelaki itu menangkap Ariska dan memeluknya, erat dan Ariska yang memang sudah menangis mengalungkan kedua tangannya di leher lelaki itu.

"Bentar ih, mau liat muka gemesnya dulu, kamu nangis dek?" ujar lelaki itu.

"G-ga mau-!" jawab singkat dengan suara isak tangis nya.


Lelaki itu yang menurunkan pelan-pelan Ariska, lalu menangkup wajahnya dengan harapan Ariska tidak semakin kencang tangisnya di depan lelaki itu.

"Mas Zev, iiiiishhhh" panggil Ariska yang sudah kepalang malu dengan ditatap oleh lelaki yang bernama Zevradan atau Zev.


"Engga di chat atau ketemu ternyata emang gemesin , sayangnya mas kenapa kecil banget" ujar Zev sambil mengelus pucuk kepala Ariska sambil menatap lekat wajah Ariska.


Ariska yang berhenti menangis pun langsung memukul lengan Zev dengan wajah yang sangat amat marah dengan bibir yang sedikit maju.

"Kenapa kamu menggemaskan hm? Pengen buru-buru halalin kalo kayak gini kan"

Ariska yang hanya menatap sinis Zev pun hanya diam terpaku, batinnya agak sedikit kesal namun ia pun tak mau bohong bahwa Ariska sangat rindu dengan lelaki yang selama ini menjadi penyemangat hidupnya kini setelah adik laki-laki nya.

Zev menatap lekat kedua mata binar wanitanya. Kecupan singkat melayang di dahi Ariska. Zev sangat beruntung mendapati wanitanya yang ia perjuangkan selama ini. Semakin jatuh hati berkali kali pada sosok wanita yang ada dihadapannya kini. Senyum merekah dari keduanya.















*****








Ariska Devriakas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ariska Devriakas











Ariska Devriakas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zevradan Alvino

Found YouWhere stories live. Discover now