Suasana SMA Mandala hari ini terbilang cukup ramai, pasalnya hari ini dan seminggu kedepan akan dilaksanakan acara Class Meeting. Beberapa siswa terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing, dari para guru yang sibuk menjadi penyelenggara acara, OSIS yang sibuk menyusun acara dan sebagainya, hingga Anastasia yang baru saja memasuki kelas dengan outfit serba hitamnya.Anastasia, gadis berkulit putih dengan rambut hitam nya itu merupakan siswi kelas XI SMA Mandala. Gadis itu termasuk ke dalam jajaran siswi berprestasi SMA Mandala, hanya saja gadis itu tidak suka jika ia terlihat menonjol dan di kenal banyak orang. Ciri khas Anastasia, hoodie kebesaran yang selalu ia kenakan jika tak memakai almameter dan juga masker berwarna hitam yang selalu ia gunakan setiap pulang dan pergi sekolah.
Ana meletakan tasnya di samping meja lalu menyenderkan wajahnya pada meja, memejamkan matanya sebentar sebelum ia merasakan ketukan di mejanya.
"Tumben jam segini baru dateng? Biasanya on time banget lo, Na.."
Itu Deeva, satu-satunya teman yang ia anggap dekat dengannya selama bersekolah di SMA Mandala. Jika Ana adalah seseorang yang termasuk Introvert maka Deeva adalah kebalikannya. Deeva adalah gadis periang yang sibuk dengan kegiatan ekstrakulikulernya hingga membuat ia menjadi dikenal banyak siswa-siswi mandala.
"Tadi aku bareng bang Agam, eh malah kehabisan bensin motornya. Bayangin, harus jalan kaki sambil dorong motor dari Indoapril sampai pom bensin:)" balas Ana sambil menurunkan masker yang ia kenakan sampai di bawah dagu.
Deeva tertawa mendengar penjelasan Ana pasalnya, Deeva tau sekali bahwa temannya ini termasuk orang yang ga suka gerak. Bayangin, tiap pelajaran Olahraga aja ada alasan Ana buat bolos, kecuali jika ada penilaian mau tidak mau ia harus mengikutinya.
"Engga kena semprit sama pak Maman?" Tanya Deeva
Pak Maman ini guru kesiswaan kerjaannya tiap pagi berdiri di depan gerbang, ngeliatin pakaian anak-anak sama ngurusin kalau ada siswa yang telat masuk buat di cemplungin ke ruang BK.
"Untungnya tadi ngga ada Pak Maman, apa kalo lagi Classmeeting emang ga seketat itu ya sekolah kita?" Tanya Ana pada Deeva, pasalnya Deeva ini salah satu anggota OSIS jadi kurang lebih deeva tau jadwal-jadwal inspeksi dll.
"Iya, selama Class Meeting agak kendor sih, tapi ga ada ultimatum jadi sambil jaga-jaga aja kalo tiba-tiba Pak Maman inspeksi lagi." Balas Deeva sambil meletakan ponselnya membuat Stella manggut-manggut.
"Btw, Na.. besok Kamis ada Class Meeting, buat perwakilan lomba lain udah ke handle nih sama anak-anak lo bisa wakilin yg satu ini ngga?" Tanya Deeva, membuat Ana ketar-ketir jika lomba yg harus ia wakili berurusan dengan bertemu banyak orang.
"Emang lomba Apaan?"
"Musik."
"Hah?"
"Nyanyi Na, lo kan sempet ikut eksul musik tuh dulu pas kelas X."
"Itu depan public nyanyi nya, Deev?"
"Engga Na, di Ruang Music.. dan itu pun cuma beberapa anak kok, per tingkatan kelas beda waktu. Please Na.." ucap Deeva memohon, dan ketika Ana melihat ke arah lain, terlihat semua teman sekelasnya seolah memohon padanya untuk mengiyakan permintaan Deeva.
Sial, ini jadi daritadi anak-anak pada ngedengerin pembicaraan mereka nih? Apa emang udah di rencanaain nih? Wah, ini sih namanya pembunuhan berencana. Tapi acaranya ga di depan public sih, Iya in aja kali ya? Pikir Ana.
"Deev..."
"Hmm?"
"Ok deh aku mau."
Seketika itu seisi kelas berteriak kegirangan mendengar jawaban Ana, terkecuali Deeva. Tangan gadis itu sudah Stella pegang sebelum gadis itu ikut bersorak dengan teman-temannya. "3liptint 1lotion, Deal?" Bisik Ana membuat Deeva tersenyum kecut.
"Harusnya gw curiga pas lo bilang ok dengan mudahnya tadi, Na." Balas Deeva namun tetap mengiyakan permintaan Ana.
"Lagunya bebas kan?" Tanya Ana dan di angguki oleh Deeva.
"Jadi kapan mau beli liptinnya?"
"Tar pulang sekolah aja gimana? Aku ngikut mobil kamu aja deh. Gimana?"
"Emang kalo udah masalah perliptinan lo gercep banget orangnya. Yaudah ok, tar pulang sekolah." Balas Deeva yang di balas cengiran oleh Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEKIRO
Teen Fictionㅡsebuah kisah klasik menyenangkan yang tidak di sukai banyak orang.