____________________________________
Dengan langkah gemetar, Fuyuki berjalan mengikuti si surai pirang tersebut.
Ia takut.
Bagaimana pun apa yang ia alami tadi itu membuatnya sangat takut.
"Tenanglah, kau akan aman bersama ku."
Suara Luca di saat itu masih terngiang-ngiang di dalam kepala Fuyuki.
Benar, ia pasti akan baik-baik saja.
Ceklek!
Lamunan Fuyuki terpecah ketika Luca membuka pintu rumah nya.
"Masuklah," ucapnya sambil berjalan mendahului Fuyuki, kemudian duduk di sebuah sofa.
Fuyuki masih terdiam, tidak berani melangkah masuk walaupun sosok di hadapannya itu baru saja menyelamatkan nyawanya.
"Jangan takut pada ku, aku tidak akan melakukan hal aneh padamu."
Aneh sekali, suaranya tersebut membuat kedua kaki Fuyuki dengan secara otomatis bergerak.
Gadis tersebut berjalan masuk kemudian menutup pintu tersebut dan berjalan menghampiri Luca.
"Duduklah," perintahnya, dan dalam diam Fuyuki mengikuti perintah lelaki tersebut.
"Siapa namamu? Apa kau tau alamat rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang."
Dengan buru-buru Fuyuki menggeleng, "Tolong, jangan beritau orang tuaku kalau aku berada di sini," ucapnya dengan pelan.
"Apa? Kenapa?" tanya si pirang, terkejut.
"Aku sengaja kabur dari rumah dan pergi ke kota ini, namun ternyata orang tuaku menyewa seseorang untuk membawaku kembali. Laki-laki tadi, orang itu adalah orang yang di sewa orang tuaku, tapi karena ia tau keluargaku berada―orang itu―hiks――menyanderaku dan ingin menjualku――hiks―"
Ekspresi wajah Luca menjadi sedih ketika ia melihat Fuyuki menangis, entah kenapa ia tergerak untuk segera mengusap-usap kepala Fuyuki dengan pelan sambil memeluknya.
"Ssstt, tenanglah, jangan menangis lagi. Kau akan aman bersamaku, akan ku jamin itu," bisik Luca dengan pelan.
Setelah merasa Fuyuki sudah tenang, Luca melepaskan pelukannya, kemudian bertanya, "Siapa namamu?"
"Miyuki Fuyuki."
"Ah, Miyuki, pantas saja laki-laki itu――" tersadar dengan gumamannya sendiri, ekspresi Luca yang sebelumnya berubah menjadi marah kini kembali seperti sebelumnya.
"Fuyuki, apakah kau ingin tinggal di sini?"
―🌹🗡️🌹―
"Sir, mau pergi ke mana kita?" tanya Fuyuki dengan suara pelan nya, sambil menatap sekelilingnya.
Ya, saat ini Fuyuki sedang berjalan mengikuti Luca menuju sebuah tempat yang melalui sebuah terowongan dengan tangga menurun dan juga lampu yang remang-remang.
Luca bilang, ia ingin mengajak Fuyuki pergi ke suatu tempat, namun Fuyuki sama sekali tidak mengerti kenapa tempat yang ingin di tuju Luca berada jauh dari kota dan juga berada di bawah tanah.
"Kita akan sampai sebentar lagi. Ah, benar, orang-orang di tempat itu memang sedikit menyeramkan untukmu, tapi kau tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan pernah berani menganggumu."
Begitulah ucap Luca, walaupun Fuyuki semakin tidak yakin, tapi ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti Luca.
Krekk!
Sebuah pintu besi yang berukuran lumayan besar――dibuka oleh Luca, di sana Fuyuki mendapati banyak sekali lelaki dengan tubuh besar, berotot, dan penuh luka di sekujur tubuh mereka.
Apakah itu tidak menyakitkan?
Fuyuki ingin bertanya, tapi orang-orang itu terlalu menakutkan.
Luca terus berjalan menuju sebuah kursi di tengah-tengah ruangan tersebut, sedangkan Fuyuki terus mencoba menyamakan langkah nya dengan Luca karena ia takut pada tatapan orang-orang di sana.
"Boss, siapa gadis yang kau bawa itu? Cantik sekali! Apakah ia adalah sanderamu?" seru seorang dari banyaknya lelaki di ruangan itu.
Karena ucapan lelaki itu mengingatkan Fuyuki kepada lelaki yang menyandera nya waktu itu, secara otomatis pegangan tangan Fuyuki pada Luca semakin erat.
"Hey, apa kau baik-baik saja?" bisik Luca setelah menyadari wajah Fuyuki tiba-tiba menjadi pucat.
Fuyuki menggeleng pelan dan semakin menggenggam erat tangan Luca, membuat Luca semakin khawatir.
"Jaga ucapanmu! Dia bukan sanderaku! Dan jangan pernah kalian berani menyentuhnya, dia adalah milik ku!" ucap Luca pada bawahan nya tersebut.
Luca menuntun Fuyuki menuju kursi yang berada di belakang mereka, lalu ia memberikan Fuyuki sebotol air mineral, barulah kemudian ia berdiri membelakangi Fuyuki sambil menatap para bawahannya.
"Aku memiliki satu perintah untuk kalian, dengarkan baik-baik."
―🌹🗡️🌹―
"Sir?"
Si pirang yang merasa terpanggil pun menoleh sesaat, ia pun tersenyum tipis sambil menyahut, "Ya, ada apa?"
"Tempat apa yang barusan itu?"
Senyuman di wajah Luca tiba-tiba luntur, membuat Fuyuki terkejut dan takut bila ia mengucapkan hal yang salah.
"Itu adalah markas kami, Fuyuki."
"Markas?" gumam Fuyuki, namun mungkin karena terlalu nyaring, Luca masih dapat mendengarnya.
"Mafia."
"Huh?" sahut Fuyuki kurang dari satu detik.
"Yeah, aku adalah Boss Mafia, Fuyuki."
Hanya dengan kalimat itu Fuyuki menjadi kembali takut, gadis itu hanya bisa mengangguk dan menunduk.
Jadi penyelamatnya adalah Boss Mafia?
Tapi bukankah Luca sudah mengatakan berkali-kali bahwa ia akan baik-baik saja jika bersamanya?
―――――――――――――――――
🌹🌹🌹🌹 ― AFRAID ― 🌹🌹🌹🌹
―――――――――――――――――
KAMU SEDANG MEMBACA
『AFRAID』❅ L.Kaneshiro x OC! F.Miyuki
Romance❅『AFRAID』❅ ❅ Story by : @Melody5505 ❅ ❅ Project by : @DynastyPro ❅ ❅ Pair : Luca Kaneshiro x OC! F.Miyuki ❅ ❅ Fandom : NijisanjiEN - Luxiem ❅ ❅ WARNING : OOC & I also included some characters from NijiEN ❅