04. Test

107 77 11
                                    


Perjalanan ini membuat ku merasa tenang dari tes Caste Match. Apalagi cerita Wendy semakin membuatku nyaman. Dia sangat tau banyak hal, dan bahkan menceritakan masa ia menjadi peserta Caste Match. Selain itu Wendy memberitahukan bahwa kartu peserta yang aku miliki sekarang bukanlah kartu peserta sembarangan.

Kartu ini adalah sebuah ponsel hologram. Kalau ingin mengaktifkan nya harus di sambungkan dengan jaringan Caste match. Jadi saat sesampainya di wilayah Caste Match, jaringan kartu ini otomatis akan terhubung, dan berubah menjadi ponsel hologram.

Aku tidak menyangka, kalau Caste Match mempunyai sistem secanggih ini daripada negeri nya.

"Aku ingin tau siapa saja yang terpilih untuk peserta Caste Match selain aku?"

"Kau sangat penasaran?" Aku mengangguk. Tiba-tiba saja Wendy menyalakan sebuah tv kecil yang sudah tersedia di dashboard mobilnya.

Disana menampilkan sebuah progam tv khusus Caste match. Para pembawa acara bernama Doyoung telah siap menampilkan para peserta terpilih untuk di beritakan kepada para masyarakat negeri ini.

Aku memperhatikan progam itu. Mereka mulai menyebutkan satu persatu nama dari grup ku, beserta foto profil yang tidak lupa di tampilkan.

"Zoey Kennedy, Shin Ryujin, Mark Lee, Baron Alan, Joaa Willer, Yasha Nay"

Jantung ku berdetak kencang melihat foto ku di tampilkan pada tv yang saat ini tengah di tonton oleh seluruh masyarakat. Ini pertama kalinya aku masuk kedalam tv. Bagaimana reaksi masyarakat setelah melihat ku?

"Bagaimana kelompok mu? Kau suka?"

Aku mengangguk, mereka seperti terlihat unggul dan berbakat. Aku merasa insecure.

"Mereka terlihat hebat" kataku, dan kembali menonton acara itu untuk melihat siapa peserta dari grup lainnya.

"Riri Harper"

Aku sedih melihat foto Riri yang saat ini tengah di tampilkan. Ternyata teman ku terpilih menjadi peserta Caste Match. Aku berharap hanya aku saja yang terpilih di antara kami, ternyata Riri terpilih dan menempati grup dua bersama Haechan.

Apa Jia juga terpilih? Semoga saja tidak.

Lalu di grup tiga, grup terakhir. Orang yang ku kenal ada Lee Jeno dan Karina, sepasang kekasih itu ternyata terpilih. Tahun ini pesertanya hanya sedikit. Kalau di gabungkan, ada 18 orang peserta yang terpilih untuk Caste Match. Aku menghela lega. Jia tidak terpilih dan itu sangat bagus.

Aku melihat foto Jeno yang masih di tampilkan di urutan terakhir. Aku tidak menyangka bahwa ia terpilih di Caste Match ini. Aku pikir dia tidak terpilih. Karena orangtuanya bisa saja menyogok siapapun untuk menggantikan putranya bertanding dalam arena, ternyata tidak sama sekali.

Kalau Jeno menjadi peserta dia pasti akan membunuh ku di awal pertandingan. Sepertinya memang iya, walaupun kemarin malam dia baik padaku belum tentu dia baik selama di Caste Match.

Kartu ku tiba-tiba saja menyala, menampilkan sebuah ponsel hologram. Aku sontak terpukau, ternyata memang sangat canggih "itu tandanya kita sudah memasukin area Caste Match" setelah Wendy mengatakan itu. Aku segera melihat jendela dan mendapati bahwa mobil kami masuk ke sebuah jalan menuju hutan.

Yang aku tahu, area Caste Match berada di daerah hutan Zwageri yang tak jauh dari lautan lepas. Dan mengenai arena, para petinggi Caste Match membuat arena nya sendiri lebih tepatnya arena buatan yang telah di rancang dan di pasangkan berbagai kamera untuk memantau atau di siarkan.

Caste Match juga menambahkan sebuah fitur bencana atau cuaca dan beberapa hewan buatan yang di atur untuk mengendalikan para peserta yang jauh dari jangkauan atau lebih jelasnya ingin menghindar dan memilih untuk bersembunyi selama di arena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CASTE MATCH | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang