02. Caste Match

204 96 20
                                        

Aku telah berada di kelas. Duduk termenung, menunggu kehadiran guru yang tak kunjung datang. Di sebelah kursi ku terdapat Jia yang tengah duduk sembari melontarkan gosip bohong yang tidak bermanfaat sama sekali.

"Yasha liat tuh Jeno, akrab banget sama Karina" Kata Jia disebelah ku. Gadis itu sedang numpang duduk di kursi ku sebab teman sebangkunya Riri sedang selonjoran, dan tidak mau di ganggu. Jadi dia mengalah dan memilih duduk bersama ku.

"yah wajar lah, mereka kan sekasta" Sahutku melihat keakraban Karina bersama Jeno di meja barisan depan.

"Iyah tau. Tapi, mereka kaya bukan temenan. Lebih mirip pasangan kekasih" aku hanya menggeleng dengan perkataan Jia yang mengada ngada.

"kamu tau darimana kalau mereka pacaran?" tanyaku

"diriku" Tunjuk Jia kepada dirinya sendiri. Aku menoyor kepalanya pelan "jangan ngada-ngada kalau ngomong, nanti kalau jadi rumor gimana?" tegas ku dia hanya terkekeh tanpa merasa bersalah.

"Sana duduk ketempat mu" titah ku dan Jia langsung menurutinya.

ku lirik Karina dan Jeno yang terlihat akrab. Jia benar, mereka seperti bukan teman. Lebih mirip sepasang kekasih sedang bermesraan. Apalagi mereka terlihat bahagia satu sama lain. Tiba tiba saja Jeno menatapku dan menarik senyum. Aku yang kaget langsung mengalihkan pandangan ku. Ternyata dia menyadari aksi ku tadi. Sungguh memalukan. Aku takut kalau Jeno mulai berpikir ingin merundung ku lagi. Seharusnya aku tidak melakukannya. Biar saja itu urusan mereka mau pacaran atau tidak itu bukan urusan ku.

"Yasha!" suara Jia membuat ku terkejut. perempuan itu benar benar menyebalkan

aku menatapnya tajam, sedangkan Jia hanya terkekeh "Sorry ngagetin hehe" ucapnya dengan kekehan kecil, aku menghela nafas sejenak.

"Ada apa?" tanyaku

"Kelas kita jamkos" ucap Jia kegirangan. aku hanya membola malas diriku sih tidak peduli mau jamkos atau tidak yang penting aku sekolah dan mendapati nilai, walaupun buruk.

"kita ke kantin yu!" ajak Jia, aku menggeleng malas. Jia memang benar-benar ingin membuat masalah dengan mengajak ku bolos ke kantin.

"Ayolah Yash" Jia mulai memaksa.  aku menahan hasrat untuk tidak memaki pada temanku ini, Jia sungguh sungguh menyebalkan!

"Jia kalau kita ke kantin, itu akan menyebabkan masalah" ucapku dengan lembut

"Nggak akan Yasha"

"Kamu aja sana, sama Riri" Riri teman sebangku Jia menatapku sinis

"Tuh liat Riri nya juga nggak mau"

"Aku juga nggak mau!" tegas ku. Jia langsung terdiam dan duduk seperti semula. Sepertinya dia marah. Masa bodo, nanti juga kita baikan lagi.

BRAK!

Kami semua terkejut mendengar suara pintu di buka secara kasar. Aku tau siapa pelakunya kalau bukan teman-teman Jeno.

"Jen! lihat kita bawa siapa" itu suara Haechan si tengil kelas 11 D. dia memiliki sifat yang sama seperti Jeno, bedanya dia lebih menyebalkan. Contohnya seperti dia masuk kedalam kelas ini tanpa permisi dulu, dan malah membanting pintu. Mereka memang tidak di ajarkan tatakrama

Teman Haechan yang lain yaitu Jaemin datang menyeret seorang perempuan dengan begitu kasar untuk di tunjukkan kepada Jeno.

sebentar.

aku kenal perempuan itu, dia Anna. perempuan itu diseret secara paksa oleh Jaemin untuk menghadap pada Jeno. Anna menangis seseggukan memohon ampun pada mereka bertiga.

CASTE MATCH | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang