Haloh, ini preview ebook baru di bulan Maret yang bisa kalian baca terlebih dulu
Genrenya fantasi kerajaan 🌝🌝
Astoria ingat kapan terakhir kali ia bermain bandit dan ksatria kala masih kecil. Ketika usianya menginjak tujuh tahun. Mengejar, bersembunyi dan menemukan. Dengan sang ibu, dan Less, pelayan kesayangannya dari usia tiga tahun sampai belum lama ini. Tidak jarang Astoria akan mengusili Less, menyembunyikan beberapa roti untuk jamuan, atau tiba-tiba menghilang ketika hendak di sisir rambutnya. Pooff! Tidak jarang Astoria merasa memiliki kemampuan sihir yang hebat. Ya, sihir untuk membuat beberapa orang kesal dengan tingkah lakunya, atau merasa gemas dengan kenakalannya.Anehnya, Astoria tidak pernah sekali pun mendapatkan bentakan atau dimarahi habis-habisan. Orang-orang yang ia jahili akan tetap merasa kesal, namun rasa marahnya tidak bisa bertahan lama. Astoria yakin dia memang memiliki kekuatan sihir tersembunyi pada dirinya. Kekuatan untuk menaklukan hati orang lain!
Namun Less pernah berkata, "Saya tidak bisa benar-benar marah pada putri Astoria, karena Tuan Putri terlalu tulus dan lugu nakalnya. Rasanya tidak tega sekali untuk merasa kesal terlalu lama. Sosok Putri Astoria, pasti bisa meleburkan banyak hal jahat di dunia ini."
Ah, itu terlalu memusingkan. Astoria akan menganggap ia memang seorang penyihir dan diberi kekuatan spesial dari para manusia biasa. Dan juga, semua itu adalah memori yang tanpa Astoria kehendaki merembes ke dalam ingatannya kali ini. Barangkali, Astoria sekarang mengerti bahwa apa yang ia percayai ketika kecil tidak benar-benar ada.
Astoria Yvone hanya cerdas untuk menelaah sesuatu, memanfaatkan kesempatan, dan membalik keadaan yang terasa tidak menguntungkan—dengan cara dan intuisinya sendiri. Seakan-akan, gadis itu tidak ragu dan mampu mengubah arah sasaran anak panah beracun yang hendak ditancapkan di tengah dada. Mungkin seperti itulah istilah yang bisa menjelaskan, kenapa Astoria—seorang tahanan kudeta bisa berlarian bebas di dalam sebuah istana penculiknya.
Kedua kaki Astoria berlari tanpa alas. Rambut sepanjang pinggang berwarna kunyit gelap itu tidak disisir rapi. Sangat berantakan, sebab jika dilihat dari apa yang sedang Astoria kenakan, Tuan Putri itu jelas-jelas mengenakan gaun tidurnya. "Ini seharusnya berhasil," gumam Astoria dengan dada yang bergemuruh senang, keringanya juga perlahan terasa lembab pada kening dan leher.