2 - MSDR

113 81 356
                                    

Haii semua apa kabar?

Oh iya Aku mau ngasih tau, dalam cerita ini terdapat kisah 6 orang yang waktunya harus dibagi-bagi. Jadi engga fokus 1 karakter saja melainkan aku memfokuskan ke 6 orang ya. 

Kalau kalian masih bingung dengan Alurnya bisa dm aku, okey?.. 

Dan jika terdapat plagiat di cerita lain, kalian bisa langsung kasih tau aku ya. Karna ceritaku ini pure 100% imajinasiku. 

Happy Reading!

Di Pagi yang cerah ini membuat beberapa murid di kelas X Mipa 1 berkeluh kesah. Pasalnya jam pertama ini pelajaran Kimia yang diajar oleh Bu Kelly yang sangat amat Killer. 

"Eh pelajarannya Bu Kelly cabut yuk." Usul Nervilia.

"Lo berani cabut, gue aduin ke bokap lo." Ancam Albizia.

Nervilia menghela napasnya. "Gini nih nasib kalau punya temen seorang wakil ketua osis, susah cabutnya."

"Kamu mau cabut apaan Ner? Kamu nanem buah-buahan?" Tanya Lantana. Lantana camara (Seorang Gadis cantik namun sangatlah polos, gampang diboongin, dan gampang disuruh-suruh dan gadis itu sangat cengeng)

Nervi menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. "Bukan bukann. Maksudnya pas pelajarannya Bu Kelly nanti, kita keluar kelas engga usah ikut pelajarannya dia. Gimana lo mau ikut Lan?"

"Tapi aku takut diomelin bundaku lagi, soalnya kemarin pas kamu ngajakin aku pergi pas pelajarannya Bu Syila bundaku marah."

"Lo ngasih tau bunda lo kalau kita bolos pelajaran?" Tanya Nervi pada Lantana.

Lantana mengangguk. "Bunda nanya aku belajar apa pas pelajarannya Bu Syila, terus aku bilang 'engga belajar apa-apa soalnya Nervi ngajakin aku ke kantin pas pelajarannya Bu Syila' Terus bundaku marah-marah."

Nervilia menatap datar Lantana. "Itu mah lonya aja yang dodol! Ngapain coba lo cerita-cerita ke bunda kalau kita abis bolos."

"Udah nanti kita bolos lagi, tapi lo jangan bilang-bilang bunda." Lanjutnya.

"Ner.." Albizia menatap tajam ke arah Nervi.

"Pusing gue pusingg punya temen yang satu anggota osis yang satu kelewat polos, bikin gue pusing aja lo berdua." Omel Nervilia.

"Kamu pusing Ner? Mau ke UKS? Ayo aku anter sekalian kamu minum obat panadol." Ucap Lantana.

Nervi menatap Albizia memohon bantuan. "Albii tolongin gue."

"Kamu kenapa minta tolong Ner? Kamu kan engga kenapa-kenapa." Ucap Lantana kembali.

Nervi memijat pelipisnya, sungguh kepolosan Lantana membuatnya frustasi. "Lo mending diem Lan, jangan nambah-nambahin beban pikiran gue."

"Ko kamu jadi marah-marah sama ak---"

Albizia yang sedang membaca buku sedikit terganggu. "Lan diem!"

Lantana mengangguk cepat. "Okee."

"Sama Albi aja lo diem, giliran sama gue nanya mulu udah gitu engga masuk akal semua pertanyannya." Gumam Nervi.

"Udah lo diem engga usah mancing-mancing dia!" Tegur Albizia pada Nervilia.

"Mau kemana lo?" Tanya Albi saat Nervi bangun dari duduknya.

"Toilet." Balas Nervilia asal yang padahal gadis itu menuju ke Neptunus dan Raka.

"Pasti mau ngajakkin cabut." Tebak Raka tepat sasaran.

Tak menjawab Nervilia hanya menaikkan kedua alisnya.

****

Bumi, Jupiter, Neptunus, Raka, Zebrina dan Nervilia tersentak kaget dengan kehadiran Albizia di pintu belakang sekolah.

Misi Surya dan RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang