♧
"Rutooo, punya guee" sebal yoori disaat haruto tidak berhenti memakan permen kapasnya dengan diam, padahal tadi lelaki itu sudah makan dua stick permen kapas, jadi yoori kesal tentunya karena lelaki itu masih saja mengambil miliknya."Hehe, habisnya lo makannya lama sih... cepet habisin sebelum kempes, habis itu kita naik biang lala, lumayan nih kita udah dari tadi disini, jadi pasti view malamnya bagus"kekeh dan ucap haruto sambil menggenggam erat tangan yoori agar tidak terpisah karena keadaan pasar malam yang ramai.
"Hmm– eh, tapi sebelum naik beli something yah biar ada sesuatu yang dikunyah nanti pas naiknya" balas yoori. "Heh? ga kenyang apa lo dari tadi makan ini itu? sumpah deh tuh perut lo bisa melar kek gimana sih"ucap haruto yang habis pikir dengan yoori yang tidak berhenti jajan makanan dari tadi.
"Ishhh, lumayan tau buat kurangin uang jajan gue sedikit, udah kebanyakan nih" alasan yoori, "yah mending lo tabung dong kalau gitu, siapa tau bisa buat beli apa kek"saran haruto tapi yoori menggelengkan kepalanya, "kalau soal uang belanja dan lain-lain itu ada bagiannya sendiri, yang ini nih emang khusus jajan makanan" jelas yoori.
Harutopun mau tidak mau pasrah dan yoori langsung menyarankan untuk membeli toast saja, dan karena sudah pasrah diapun ikut-ikut saja dengan kemamuan yoori.
"Asalkan lo bahagia deh ri... "
○ 🥪🎡🧋○
"Katanya toast doang, ehh boba juga dibeli"ucap haruto dengan malas sambil melirik yoori yang berdiri disampingnya, "hehe nggak komplit nanti kalo gak ada minumnya" balas yoori dengan santai.
Keduanya sekarang sedang mengantri dan menunggu giliran mereka untuk menaiki biang lala sesuai perkataan haruto tadi, dan disaat sudah giliran mereka, keduanyapun naik dan langsung duduk berhadapan sambil melihat pemandangan malam.
"Ruto mau gak?"tanya yoori sambil menatap haruto, "nggak makasih, lo habisin deh" jawab haruto sambil tersenyum kecil, yoori pun mengangguk singkat dan berencana untuk kembali memakan toast nya, tapi tiba-tiba suara hape haruto berbunyi yang mengalihkan keduanya.
Harutopun langsung mengeluarkan hapenya dari saku dan melihat siapa yang menelfonnya, "siapa?" Tanya yoori sambil memakan kembali toast nya.
"Jinni ri... napa dia telfon gue yah?" Jawab dan tanya haruto yang kebingungan karena mendapat telefon dari sang mantan, "mana gue tauuu" jawab yoori juga sambil mengangkat bahunya.
Haruto pun memilih untuk tak menghiraukan hal itu dan membiarkan hapenya lalu kembali menatap pemandangan malam.
"Ruto, ditelefon lagi tuh, angkat dah" ucap yoori, "malas ah, paling juga mau ngetes doang, belum lama ini juga dia nelfon gue, terus pas diangkat tuh orang malah bilang ehehe ngetes aja lo masih nyimpan nomor gue apa nggak, mana habis itu dimatiin lagi" jelas haruto dengan malas.
"ohh..." balas yoori yang langsung tak menghiraukan hal itu, dia memang tidak terlalu suka mengikut campur urusan orang, lagi pula haruto juga sudah bilang tidak akan ia angkat, jadi yoori pun hanya go with the vibe.
Keduanyapun terdiam sambil kembali menikmati pemandangan malam, hingga tiba-tiba ada yang menelfon yoori."Lah? gantian nih har, si jinni nelfon gue" bingung yoori sambil menatap haruto, "yaudah deh lo yang angkat" ucap haruto dan yoori pun mengangguk lalu mengangkat telefon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐝𝐦𝐢𝐫𝐫𝐞𝐫 ✉ ꒱ Haruto Watanabe
Novela Juvenil. ˚◞♡ ⃗ 🦙 *ೃ༄ " 𝚂𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚒𝚑 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚒𝚛𝚒𝚖𝚗𝚢𝚊?! " • Treasure haruto fanfic || ft. Enhypen jungwon #1 in secret admirrer : 03/03/22