❗WARNING❗
MENGANDUNG KONTEN DEWASA DAN BAHASA FRONTAL.A/N; yang umurnya belum cukup tolong skip aja.
“Aku ingin Noona kembali menemaniku lain waktu,” bisik pria bertato yang begitu menggelitik di telingaku karena suara beratnya. Kalimat itu terdengar jelas di telingaku saat aku bersandar pada dada bidang miliknya yang saat ini tidak menggunakan sehelai kain pun, ia bersandar pada headboard ranjang sambil memainkan benda pipih berwarna hitam lengkap dengan hardcase bertuliskan young forever.
Entah sejak kapan aku mulai menyukai sentuhan sensualnya yang mematikan, semua yang ia lakukan pada tubuhku membuatku tak berdaya dan tak kuasa untuk menolak dirinya yang kini menjadi candu yang membuatku ketergantungan.
Mungkin ini adalah malam terakhir kita bersama Sean, aku tidak ingin semua orang tahu tentang hubungan singkat ini. Batinku sangat ingin mengatakan kalimat-kalimat perpisahan itu. Namun, bibirku tidak sanggup berkata saat menengok ke arah wajah Sean. Sean pria pemilik tato young forever yang ada pada di tangan kanan dan kirinya, lagi-lagi kalimat muda selamanya menjadi kalimat yang paling Sean sukai.
Tiga detik kemudian, pandanganku tak pernah beralih dari parasnya yang tampan, entah setan apa yang telah merasuki diriku dan pria yang sering disapa tuan muda Sean itu. Kami menghabiskan waktu seharian penuh di sebuah hotel mewah yang ada di Paris, semua ini bermula saat Sean mengikuti sosial mediaku. Park Sean Seagull. Ya, nama itu terus menerus menghantui pikiranku yang sebenarnya sangat menginginkan Sean sepenuhnya.
Namun saat benakku sekilas mengudara pada imajinasi yang membuatku takut akan kenyataan di masa depan, semua hal yang telah ku lalui bersama Sean pun sirna seketika dari pikiranku. Semua itu karena status yang kami miliki sangat tidak memungkinkan untuk bersatu dengan mudah seperti pasangan yang lain.
“Noona, apa yang kau pikirkan?” desisnya tepat di samping telinga ku. Sean, dia menelusupkan dagunya pada sela leher jenjangku. Tatapan matanya benar-benar membuat ku seperti terhipnotis. Maksudku matanya begitu bercahaya hingga membuat ku terpesona.
Pertanyaan darinya seketika membuyarkan lamunanku yang masih membayangkan betapa berat kenyataan yang akan kami lalui nantinya. Aku tidak tahu pasti hubungan ini akan berakhir sampai dimana.
Tapi, saat Sean terus memelukku seperti ini, rasanya seperti ia telah membuatku menjadi wanita yang benar-benar beruntung bisa menikmati setiap inci dari bagian tubuhnya yang begitu eksotis dan menggoda di mata wanita-wanita yang selalu menginginkannya sepertiku.
“Sean, teruslah memeluk tubuhku seperti ini. Mungkin esok atau lusa, kita akan jarang bertemu karena kesibukan,” imbuh ku mencoba membuatnya kembali fokus padaku. Sesaat setelah ia memandangku sekilas, lalu kembali menatap benda pipih miliknya. Sean hanya mengangguk kecil tanpa membalas tatapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMES IN LOVE | On Going
Romance𝐆𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐈𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 adalah kisah bergenre darkromance yang akan mendewasakan mu lewat permainan seorang aktor muda bernama Sean. Serakah mungkin hanya gelar untuk orang-orang yang tak mengenal arti dari kata bersyukur. Park Sean Seagull, satu...