Chapter 10

7.1K 640 60
                                    

Sore hari adel memandag senja di tempat biasa ia menemui keindahan Tuhan itu. Ditemani secangkir coklat panas dengan sejarah desiran ombak yang menenangkan fikirkan nya.

"Senja adalah sebagian nikmat yang diberikan Tuhan untuk kehidupan" ucap seseorang yang tak lain adalah dheo.

"Melewatkan sinar senja sama halnya membuang kesempatan nikmat batin yang tak ternilai" lanjut nya sambil ikut melihat senja.

"Perasaan ga bisa di pendem del, kalo kamu suka sama seseorang kamu harus ungkapin itu" ucap dheo.

"Gue ga berani bang" jawab adel di akhiri dengan senyum simpul.

"Mau sampe kapan?" tanya dheo melirik adel.

"ntahlah, gue belum bisa. Gue terlalu takut buat ngungkapinnya" jawab adel.

"Cinta adalah kondisi di mana kebahagiaan orang lain penting untukmu sendiri" ucap dheo.

Dilain tempat ashel sedang terduduk sambil menatap senja dari balik jendela.

"Senja mengajarkan ku bahwa keindahan tak harus datang lebih awal" ucap ashel dengan senyum tipisnya.

"aku sangat berterimakasih padamu, karna kehadiran mu membuatku jauh terasa lebih baik" ucapnya masih memandang senja.

"aku tak tau sampai kapan perasaan ini bertahan, tapi ntahlah aku merasa kita akan terpisahkan. Aku jauh darimu dan kamu jauh dariku"

"Aku menyukaimu sama seperti aku menyukai senja" ucap nya lalu menutup tirai jendela bersamaan dengan hilangnya senja.

tok tok tok

Ashel pun menghampiri pintu dan membukanya.

"Mama, ada apa mah?" tanya ashel.

"Ada adel di bawah, kamu temuin gih" ucap anin.

Ashel pun pergi menghampiri adel yang sedang terduduk sambil membetulkan kacamatanya.

"Adel" panggil ashel.

"Ayo" ajak adel.

"Hah? ayo kemana?" bingung ashel.

"sekarang lo siap-siap kita keluar" ucap adel.

"udah malem mama ga bakal izinin" ucap ashel.

"Gue tadi udah izin sama tante anin, jadi lo gada alasan buat nolak" balas adel.

"yaudah tunggu sebentar" ucap ashel lalu pergi ke kamarnya untuk mengganti baju.

Setelah selesai ashel pun turun ke bawah dan menghampiri adel.

"yaudah yuk keburu malem" ajak adel.

"Tante pinjem anaknya dulu ya" izin adel pada anin.

"Iya, nanti pulangin anaknya ya" canda anin.

"ga janji tante, soalnya mau saya culik" balas adel.

"Jangan dong, ini cuma ada satu soalnya" jawab anin di iringi tawanya bersama adel. sedangkan ashel hanya terkekeh melihat interaksi keduanya.

"yaudah kita pamit ya tan assalamualaikum" ucap adel lalu pergi dari rumah ashel.

"waalaikumsalam" jawab anin.

"Kita mau kemana?" tanya ashel.

"Nanti lo juga tau" jawab adel.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di pasar malam. Cukup ramai suasana saat itu. Adel yang sadar akan kerisihan ashel pun memegang tangannya cepat.

"ada gue" ucap adel mencoba menenangkan.

"Tunggu disini bentar, jangan kemana-mana" ucap adel yang di angguki ashel.

With the rain [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang