03

34 27 32
                                    

Suasana UKS masih sama, sangat sepi dan hanya ada Arleta didalamnya yang sedang berbaring sambil memainkan ponselnya. Tapi tidak lama dari itu, ada tiga orang masuk kedalam UKS yang diketahui adalah petugas PMR juga sambil membopong seorang siswa yang jika dilihat-lihat siswa itu pingsan saat upacara.

"Kamu ngapain disini?" Tanya salah satu petugas PMR yang tadi membawa siswa yang pingsan.

"Ini kak, kaki saya memar karena tadi abis jatuh ditangga" Jawab Arleta sambil memperlihatkan memar dilututnya.

Petugas PMR itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja. "Udah diobatin?" Tanyanya.

"Udah kak"

Setelah Arleta menjawab, ketiga petugas PMR itu keluar dari UKS setelah membaringkan siswa yang pingsan tadi dan dua petugas PMR sebelumnya telah memberikan minyak angin kepada siswa pingsan tadi.

Arleta mengintip siswa yang berada disamping ranjangnya, karena tertutup dengan tirai, jadi Arleta harus sedikit memiringkan tubuhnya. Tapi usaha yang dilakukan sia-sia, tangannya tidak sampai untuk maraih tirai yang ada disampingnya, hingga tidak lama dari itu, Arleta mendengar suara sepatu bertaburan yang artinya upacara telah selesai.

Arleta segera bangun dari tidurnya dan akan segera turun dari ranjang, tapi sebelum itu, suara seseorang mengejutkannya.

"Arleta!"

Artleta tidak asing lagi dengan suara itu, bahkan sudah sangat hafal siapa pemilik suara itu.

"Arleta kaki lo kenapa?"

"Mela lo bisa biasa aja ngga? Jangan teriak-teriak, ada yang pingsan disamping gue" Ucap Arleta kesal.

"Hehehe sorry" Ucap Clara sambil cengengesan tidak jelas membuat Arleta memutar bola matanya.

"Eh kok lo bisa tau gue di UKS?" Tanya Arleta kebingungan, pasalnya tidak ada yang memberitahu Clara bukan jika Arleta berada di UKS.

"Eh, gue tadi dikasih tau sama kakak kelas XII, katanya lo ada UKS" Jawab Clara sambil sedikit mendekatkan wajahnya kepada Arleta. "Lo dibawa sama kak Arden ya?" Lanjutnya sambil cengengesan dan menggoda Arleta.

"Apaan si lo" Ucap Arleta sambil turun dari tempat tidur. "Nanti gue ceritain deh" Lanjut Arleta sambil menarik tangan Clara agar segera keliar dari UKS dan masuk kedalam kelas.

[<////////////////>]

Disisi lain, Arden masuk kedalam kelas dengan santai sambil memasukkan tangannya kedalam saku celanya membuat para siswi meleleh (alay).

Arden mengahampiri tempat duduknya yang berdekatan dengan sahabatnya, yang tidak lain bernama Angga. Kelas Arden tidak terlalu ramai karena sebagian siswa memilih untuk duduk-duduk terlebih dahulu dikantin dari pada harus stay dikelas.

"Lo telat upacara tadi kenapa?" Tanya Angga yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Gue abis nolongin adek kelas tadi" Jawab Arden santai lalu mengeluarkan sebuah ponsel dari dalam saku celananya dan membuat Angga terkejut dengan jawaban Arden barusan.

"Siapa?"

"Seinget gue namanya Arleta" Jawab Arden yang membuat Angga tambah terkejut. "Dia agak mirip sama lo" Lanjut Arden lalu menatap wajah Angga.

"Hah? Mana mungkin anjir" Ucap Angga mencoba untuk biasa saja, padahal dalam hatinya sedang bertanya-tanya 'Kenapa Arden nolongin Arleta? Emang Arleta kenapa?', tapi Angga akan tetap biasa saja. "Emang tuh cewe kenapa?" Tanya Angga sambil menatap wajah Arden yang membuat Arden mengalihkan pandangannya pada ponsel yang ia pegang.

School 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang