★19★

294 24 0
                                    

Dipagi hari yang cerah ini(cerah, soalnya hari minggu), Sunoo bangun lebih awal dan merasa bangga karena bisa bangun sendiri tanpa dibangunkan oleh yang lain. Sunoo menatap jendela dan menuju ke kamar mandi.

Setelah dari kamar mandi. Sunoo pun menyisir rambutnya, memakai Skincare dan menuju keluar kamar. Diluar, Sunoo melihat kos kosan yang sepi dan sunyi. Hanya terdengar suara sapu dan bu kos yang sedang menyapu halaman sambil mengosip dengan tetangganya. Sunoo turun tangga dan menuju ke dapur untuk membuat teh

Ternyata, Jay sedang di kursi meja makan sambil memainkan Handphonenya dengan melamun. "Bang?" Panggil Sunoo. "Bang? Woy kutil." Sunoo mendekat ke arah Jay dan menoel noel bahunya. "BANG WOY, LU BUDEG APA GIMANA SIH?" Jay pun tersadar dan menoleh ke arah Sunoo. "Jan teriak teriak lah babi, sakit kuping gue." Ucap Jay sambil mengorek ngorek telinganya. "Makannya, kalo dipanggil tuh jawab, jan ngelamun mulu lu ajg."

Sunoo sedikit mengintip ke arah Handphone Jay. "Ngapa sih bang?" Jay menoleh. "Ini, gw ngehapusin foto selfinya dia yang gajelas, lama lama gw liat kaya monyet." Jay, kamu harus tau. Di sampingmu, Sunoo sedang mati matian menahan tawanya. "Ooh, yaudah hapus aja, mau teh ga? Gw bikinin nih." Jay berdehem singkat dan melanjutkan aktivitasnya sambil membatinkan sumpah serapah untuk Yuna

"HAHH, FOTO NENEK LAMPIR ITU 1080 LEBIHH? GILA LU BANG." Sunoo terkejoed melihat foto Yuna yang begitu banyak di galeri Jay. "LAMA LAMA GENDANG TELINGA GW PECAH NI YA SU, JAN TERIAK BABI." Sunoo menutup mulutnya dengan ujung tangan sambil tersenyum dan menaruh teh yang sudah dibuatnya tadi

"Gimana bang, mau move on apa nggak?" Tanya Sunoo sambil sesekali menyeruput teh hangat. "Ya iyalah, ngapain gw kangen sama nenek lampir yang satu itu. Idih merinding gw." Ucap Jay sambil menggerakkan bahunya. "Gimana kabar ortu lo bang?" Tanya Sunoo. "Ya baik baik aja kok gaada masalah." Sunoo mengangguk anggukkan kepalanya sambil menyeruput teh

Sunoo beranjak dari kursi dan naik ke tangga. "Woy, kemana lu?" Tanya Jay. "Mau ngambil hape, yakali gw liatin lu sampe selesai wedangan. Yang ada nanti gw kena sawan." Jay hendak melempar kursi, tapi ditahan karena masih pagi

Jay kembali menghapus foto dan video Yuna yang sangat random di galeri Jay. Tiba tiba, Jay mendapat telfon dari Yuna. Tentu saja Jay me reject  panggilan itu karena dia ogah mendengar suara Yuna. Tapi Yuna tidak menyerah, dia menelpon Jay berkali kali sampai membuat Jay kesal. Akhirnya, Jay mengangkat telfon dari Yuna dan menunggunya berbicara

"Jay! Akhirnya kau mengangkat telfonku"

Jay tetap diam

"Jay, maafkan aku atas kejadian kemarin. Itu semua salah paham, teman temanmu telah membohongimu karena mereka tau kalau kau akan lewat jalan itu. Makannya mereka merencanakan ini agar kita tidak bisa bersama."

Jelas Yuna panjang lebar

"Terus?"

"Kamu maafin aku ya, pliss."

Rengek Yuna dengan nada manja

"Hah? Seenak itu minta maaf? Setelah lo bikin  gue nyaman selama ini? Gue kira lo cewek baik baik Yun, tapi gue salah. Gue emang pernah suka sama lo sebelum deketin gue. Tapi gw nyesel pernah suka sama lo."

★K O S T - E N H Y P E N★Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang