MAKASIH BUAT YANG UDAH STAY BACA CERITA AKU SAMPAI PART INI
Setelah satu bulan penuh berpuasa, kayaknya sih kalo gak pada bolong ya. Tiba juga hari kemenangan bagi kita umat islam, yang nggak ya salam toleransi lah pokoknya.
Setiap malam takbir, kabupaten xi pasti mengadakan kayak pawai gitu, kecuali pas corona kemaren, sepi. di setiap kelurahan atau desa mengadakan lomba, dan setiap RT membuat pertunjukan untuk di tampilkan dan dinilai, dan yang menang mendapat hadiah.
"Halo lin"
"Halo"
"Lo dah balik kan"
"Iya udah, langsung kesini aja"
"Ada bokap lo gak"
"Ada, gak papa, langsung kesini aja"
"Oke, otw" Panggilan pun berakhir, dan Sekar bergegas menuju rumah Aylin.
Sementara Ankaa yang tengah mempersiapkan untuk penampilannya nanti, di hampiri oleh Raka yang tidak ikut tampil. Cumak jadi penonton doang.
"Ankaa mana yo" Tanyanya pada Dio yang sedang minum es teh.
"Tu, disana" Sambil menunjuk Ankaa yang sedang mengecek sound sistem, Raka pun menghampirinya.
"Kaa" Panggil Raka menghampiri Ankaa, Ankaa pun menoleh lalu tersenyum tipis namun tulus.
"Nanti, habis acara ke belakang ruko ya" Bisiknya.
"Ngapain"
"Mau cium kamu" Godanya berbisik ditelinga Ankaa. "Dah, pergi dulu. Yok semua, gue balik dulu" Lanjutnya meninggalkan tempat.
Acara berlangsung dari jam 19.30 - 22.00 WIB dan diiringi dengan suara takbir dari setiap mushola maupun masjid, serta langit malam yang dihiasi dengan kembang api.
Di tengah berlangsungnya acara, dan sesudah RT Ankaa tampil. Aylin yang tengah menonton dengan Sekar didepan ruko itupun terkejut, saat ada seseorang yang memukul pantat Aylin. Sontak Aylin pun menoleh, dan mendapati Ankaa yang tengah berlari kebelakang ruko.
"Woih! Ankaa!!!" Teriak Aylin, tak terima kalo pantatnya dipukul oleh Ankaa. Bukannya berhenti, menoleh atau apa, Ankaa mengabaikan teriakan Aylin dan terus berlari.
"Ngapain si Ankaa kebelakang ruko" Tanya Sekar.
"Tauk. Apa jangan-jangan mau nemuin Raka" Curiga Aylin.
"Kamu dah nunggu lama mo..." Tanya Ankaa serta napas yang tak teratur.
"Nggak, baru lima belas menit kok"
"Lima belas menit lama woi"
"Nunggu seharian juga gak papa"
"Halah....sok iye lo. Udah ah buruan mau ngapain sih"
"Gak, gak papa kok, cuma mau" Cup. Raka mencium pipi Ankaa. "Dah, cuma mau nyium pipi kamu aja" Disertai tawa kecil.
"Ih....! Cari kesempitan dalam kesempatan! " Seru Ankaa sambil memegang pipinya yang di cium Raka tadi.
"Udah sana balik" Usir Raka.
"Dih, ngusir. Siapa elo"
"Yaudah, aku aja yang balik" Melangkah pergi.
"Ih.... Mo.... Ikut" Berlari kecil mengikuti Raka. Setelah kurang lebih mereka berjalan selama sepuluh menit.
"Kita ngapain kesini" Tanya Ankaa, sesampainya mereka ditepi sungai.
"Liat kembang api" Jelas Raka merangkul pundak Ankaa, lalu saling tatap, dan Raka tersenyum singkat. Kemudian melihat keatas langit yang penuh dengan kembang api. Begitu juga dengan Ankaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
moonlight start || BL (SELESAI)
Teen Fiction•BL •70% KEJADIAN NYATA •30% DARI OTAK AUTHOR. BUDAYAKAN VOTE, KOMEN, SHARE DAN FOLLOW😉🥰🤗 ENJOY GUYS! Di cerita ini, berkisah tentang dua cowok yang mempunyai hubungan Backstreet. Masing-masing dari mereka juga sudah mempunyai kekasih. Namun hu...