Muncul Bersamaan

4 3 1
                                    

"Maudyyy....!"

Tok, tok, tok

"Mau berangkat bareng ga Mod?"

Terdengar suara Wita, teman satu kos dan satu jurusan ku di kampus, mengetuk pintu kamar dengan penuh semangat.

Aku yang sedang bersiap-siap segera membuka pintu.

"Eh pagi-pagi berisik amat. Ini hari Sabtu lho!"

"Emang kenapa kalau Sabtu?" Balas Wita.

"Yaaa mana ada sih yang lain hari Sabtu pagi gini kuliah. Cuma kita doang kayaknya. Tuh orang-orang masih pada tidur." Omelku.

"Iya juga ya. Ya udah sih yuk berangkat ntar telat." Jawab Wita sambil nyengir.

"Tugas udah bawa kan?" Tanyaku mengingatkan Wita yang pelupa.

"Oh sudah dong. Aku baru selesai jam1 malem ngerjain ini. Buat Bu Sri apa sih yang ga?" 

Aku hanya tertawa mendengar Wita menyebut nama dosen kami itu.

Akhirnya kami berangkat ke kampus naik motor ku seperti biasa.

"Mod, aku duluan ya. Kebelet nih mau ke toilet dulu. Lumayan masih 20 menit lagi kelasnya mulai."

Kami baru saja memarkir motor di parkiran kampus yang terlihat sepi. Aku hanya mengangguk dan menatap geli pada temanku itu.

"Nanti ketemu di kelas aja ya Wit!" Seruku.

"Ok Mod!" Jawabnya sambil berlari ke toilet.

Aku berjalan perlahan. Saat melewati depan sekretariat BEM, aku melihat seseorang yang sedang menatapku.

"Maudy." Panggilnya.

"Eh, Mas Tian. Pagi-pagi udah disini aja. Ada kuliah juga Mas?" Tanyaku pada Mas Tian. Senior di fakultas Teknik yang cukup dekat denganku walau kami beda jurusan. 

"Ga ada, aku nungguin kamu." Jawabnya sambil tersenyum.

Mas Tian memang baik, dan tidak tahu kenapa jantungku berdebar tiap melihatnya. Tapi...

"Malah bengong. Kemarin aku kirim SMS, tapi belum kamu balas." Tanyanya lagi.

"Oiya aku belum baca, maaf Mas. kemarin aku begadang nyelesein tugas buat hari ini. Nanti lagi ya kita ngobrolnya. Aku ke kelas dulu takut telat." Aku melirik jam tanganku dan terburu-buru meninggalkan Mas Tian sendirian.

"Nanti dibaca ya, aku tunggu balasannya." 

Aku mengangguk dan tersenyum padanya dari kejauhan.

Akhirnya kelas pengganti di Sabtu pagi ini selesai. Dosen killer ku itu memang sibuk sekali. Sampai-sampai harus mengadakan kelas pengganti di waktu seperti ini.

"Tadi lama banget masuk kelasnya Mod. Untung ga telat." Tanya Wita saat kami nongkrong di kantin kampus.

"Iya tadi diajak ngobrol Mas Tian sebentar. Ga enak kalau ditinggal." Jawabku.

"Haah, pagi-pagi hari Sabtu gini ngapain dia ngampus?" Tanya Wita keheranan.

Aku hanya mengedikkan bahu.

Teringat Mas Tian aku langsung membuka ponsel dan mencari pesan darinya yang belum sempat kubaca.

BEM Teknik - Mas Tian 
22 Apr 2010 20:31

Malam Maudy. Kamu kapan ada waktu luang?
Aku mau ajak makan bareng.
Kabarin aku ya.

Dahiku mengernyit membaca pesan Mas Tian. Kami memang cukup dekat, kadang kami ngobrol saat di kampus, atau sekedar berbalas SMS di ponsel. Kadang juga kami sama-sama menjadi panitia di acara kampus. Tapi kami belum pernah pergi hanya berdua saja. Ada apa ya? Ga mungkin kan Mas Tian menganggap aku lebih dari sekedar juniornya. Pasti aku hanya ke-GR-an.

Tentang Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang