Prologue

667 65 12
                                    

❝Harap 'tuk dapat memilikimu telah terpatahkan oleh skenario Sang Pencipta.❞

💔💔💔

Mantan, sosok yang harus dihindari karena rasa sakit masa lalu yang selalu hadir menyertai. Bukan maksud tak ingin melupa, tetapi rententan kisah masa lalu terlintas tanpa tahu jika itu hanya akan menggoreskan luka. Apalagi bagi mereka yang berpisah dengan cara yang tak baik. Bukan sebuah kisah rujuk antar mantan, tetapi sebuah pertemuan yang entah bagaimana bisa terjadi.

"Bar, aku keterima di universitas yang sama kayak kamu. Nanti kita bisa bareng pas ke kampus," ujar Gigi riang. Gadis itu tersenyum tanpa ingat jika ia telah terancam dibuang oleh keluarganya. Bara tersenyum kecut. Lelaki itu membuang napas sebelum mengarahkan pandangan ke sudut lain.

"Bar? Are you okay? Kamu nggak seneng, ya kalau kita satu kampus? Kamu malu punya pacar kayak aku? Atau Papa kamu marah lagi, ya? Eum, kita bisa backstreet dulu nggak apa-apa, kok," cerocos Gigi.

Bara menarik napas dalam. Lantas ia menoleh ke arah Gigi. Menatapnya sendu. Lalu mengangkat suara.

"Kita sampai di sini aja, ya, Gi. Semua udah runyam, gue nggak mau tambah masalah lagi. Sorry, but I have no reason to explain this situation. Mohon ngerti, ya, Gi. And thank you for the many moments we've created," ujar Bara dalam satu tarikan napas. Lelaki itu lantas pergi meninggalkan Gigi yang masih mematung di tempat. Kala itu, bulir air mata Gigi berjatuhan. Dadanya sesak. Bara benar-benar tega. Setelah ia mengorbankan segalanya, lelaki itu malah meninggalkannya. Lantas, ia harus bagaimana? Kembali ke Jogja? Ia sudah tak punya muka sekarang.

"Gue benci sama lo, Bar. Gue benci!" pekik Gigi sebelum tangisnya mulai terdengar lebih keras. Baret Al Bara Megantara benar-benar brengsek.

💔💔💔


Jangan lupa follow IG : @vanillalatte104 | Tiktok : @vanillalatte53 | Twitter : @vlatte15 | Dreame : @vanillalatte

He yoo! Gimana sama part ini? Seger 'kan? Jangan sampai ketinggalan cerita di bab selanjutnya, ya.

Jangan lupa vomment. Terima kasih bagi yang sudah dukung. Terima kasih.

Big luv,

-vlatte.

PPN : Pajak Perpanjangan Nasib Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang