1. 5 Desember 2020

42 7 4
                                        

Assalamualaikum. Ini cerita pertamaku☺️
Menceritakan tentang gadis yang bernama Fifah, dengan segala rasa sakit yang dirasanya.

Hmm... Terimakasih banget buat yang udah mau mampir ke cerita aku. Aku harap, kalian suka sama ceritaku, ya.

Jangan lupa di vote, dan komen, ya! Saran dan kritiknya juga!

She's Fifah
A Story by Cyla

✨Happy Reading✨


Gue kangen manggil lo pipet lagi

"Hari Senin, ibu tidak masuk kelas. Jadi, ibu akan memberikan tugas kepada kalian. Tugasnya menulis 30 nama obat beserta indikasinya," ucap seorang guru—yang mengajar di kelas itu—kepada muridnya. Sebut saja bu Aan. Wanita cantik dengan gelar Sarjana Farmasi, yang berprofesi sebagai guru farmasi serta Kepala Program Farmasi di sekolah SMK Bina Sarana.

"Baik, Bu," jawab semua murid di kelas itu—kelas 11 Farmasi 2.

"Oke. Pelajaran hari ini sampai sini saja. Ibu akhiri wassalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam!"

Suasana kelas menjadi riuh tatkala bu Aan sudah keluar dari kelas. Semua Siswa disibukkan dengan kegiatan memasukkan alat tulis mereka masing-masing ke dalam tas mereka sebelum pulang.

"Pulang bareng?"

"Enggak bisa. Gue pulang sama Saga." Gadis berkacamata itu menjawab pertanyaan sang teman sebangkunya.

Terlihat temannya itu menghela napas lelah. "Ya ampun, Fifah. Saga lagi. Gue kepo, Saga itu gimana, sih? Udah, jadian aja lo berdua!" kesalnya.

Afifah Eleanor, gadis berkacamata dengan rambut sebahu. Membuat dirinya terlihat dengan kesan cupu di mata orang-orang. Namun, tidak dengan orang-orang yang tulus melihat dirinya.

Fifah terkekeh melihat reaksi temannya itu. Pandangannya menunduk. Ia menjawab dengan kedua tangannya yang mengikat tali sepatunya. "Ya nggak bisa, dong, Key. Gue sama Saga itu sahabatan."

Keyza Lauren, teman sebangku Fifah. Gadis dengan paras cantik, membuat semua cowok mudah terpikat dengannya. Namun, dari sekian banyaknya cowok yang menembaknya, tidak ada satupun yang ia terima.

Keyza merotasikan bola matanya malas. "Nggak bakal ada yang namanya sahabat antara cowok dan cewek. Pasti salah satunya itu punya perasaan ke sahabatnya."

Fifah mendongak. Setelah tali sepatu terikat rapi, ia bangkit. Kedua sudut bibirnya terangkat, dengan tangan yang menggenggam tali tas yang ia gendong. Ia menggeleng. "Nggak semua. Buktinya, gue sama Saga?"

Keyza menatap Fifah jengah. "Terserah lo, deh. Awas aja kalo ucapan gue bener," ucapnya sebelum ia melangkah lebih dulu keluar kelas, meninggalkan Fifah yang masih berpijak.

Fifah mengkerutkan dahinya. Ia berlari kecil menyusul Keyza. "Ya ampun iya! Gue jamin! Tenang aja!" ucapnya dengan suara yang keras.

Mereka berdua berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Tidak ada percakapan setelahnya. Keduanya hanya bungkam. Hingga mereka tiba di luar gerbang sekolah.

"Oke, Key. Saga udah nungguin. Gue duluan, ya!" pamit Fifah pada Keyza.

Keyza dengan mata yang menyipit karena cahaya matahari yang sangat terang, tersenyum tipis dan mengangguk kecil. "Iya! Hati-hati lo berdua!" teriaknya sambil menatap Fifah yang sudah berlari menuju cowok yang bernama Saga itu.

Kemudian, ia menggeleng pelan. "Gue nggak yakin kalian cuma sahabat," gumamnya, "Gue takut aja lo sakit nantinya."

Keyza selalu memikirkan tentang temannya itu. Sahabat? Rasanya mustahil bagi seorang Keyza. Apalagi, Keyza tidak terlalu mengenal Saga. Ia kenal Saga hanya dari cerita-cerita yang Fifah ceritakan. Ia juga pernah melihat wajah Saga, tetapi tidak sejelas itu.

SHE'S FIFAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang