Tiga: Movie Night

768 86 0
                                    

Ayo tinggalkan jejak

_._._

"Banyak banget. Kamu mau mabok micin ya?" tanya Jihoon sambil mengeluarkan belanjaan Hyunsuk berupa makanan ringan dari kantong plastik lalu menatanya di meja depan tv bersama dengan dua kotak pizza. "Nih, kamu beli colanya juga banyakan. Lagi stres?"

"Bakal abis kok. Kecil gitu Mashi makannya banyak," jawab Hyunsuk, tangannya sibuk menata kaleng-kaleng cola yang dimaksud.

"Mashiho ikut kita nonton nanti?" tanya Jihoon.

"Sama Doyoung juga."

"Tapi kan biasanya kita nontonnya cuma berdua, Suk."

"Iya, itu kan dulu pas kita masih pacaran. Sekarang kita teman. Mashi sama Doyoung juga teman kita. Lagian makin rame kan makin seru."

"Iya sih," Jihoon mengangguk setuju. "Ini sofanya aku geser aja ya? Biar nanti kita nontonnya sambil rebahan aja gitu."

Hyunsuk segera menaruh kaleng di tangannya dan menarik Jihoon dalam pelukan. "Ji bisaan deh. Kan akunya suka."

"Suka kok diputusin."

"Stt." Hyunsuk menjauhkan wajahnya dan menutup mulut Jihoon dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih melingkar di leher temannya itu. "Diem aja, nggak usah diterusin."

"Iyadeh. Yuk lepas dulu. Aku mau ambil selimut sama bantal tambahan. Kasihan nanti Doyoung sama Mashiho masuk angin kedinginan. Yang satu kicil yang satu kaya boneka kertas."

"Aku aduin loh kamu bilang gitu ke mereka."

.

.

"Hyunsukie hyunggggg!"

Sebuah teriakan mengalihkan perhatian Hyunsuk dari laman web yang sedang dia telusuri di laptopnya. Sebelum dia sempat menoleh guna mencari tahu asal suara, badannya condong kedepan ketika punggungnya secara tiba-tiba menerima beban yang lebih berat dari beban hidup.

"Dobby ih. Kalo punggungku patah gimana." Protes Hyunsuk tanpa melepaskan kedua lengan Doyoung yang mendekapnya dari belakang.

"Hehehe, maaf, hyung," katanya lalu mendudukkan diri di rerumputan di samping hyungnya itu. "Halo Ji hyung." Doyoung melambai pada Jihoon di depannya.

"Kenapa, Doy, kamu kaya seneng banget gitu," tanya Jihoon.

Bukannya menjawab Doyoung malah ketawa cekikikan. Setelah beberapa saat berlalu barulah dia menjawab, "hyungdeul udah pada makan siang belum?"

"Tumben nanya. Kenapa?" Jihoon bertanya balik.

"Aku mau traktir nih. Tempatnya terserah deh."

"Dalam rangka apa, Doy?"

"Semacam mau syukuran, mungkin? Aku keterima program pelatihan dance selama setahun di LA, sama Mashi juga. Jadi niatnya aku sama Mashiho mau ngajak kalian makan bareng sama yang lain juga siang ini."

"Ini kamu serius? Beneran? Nggak bohong? No tipu-tipu?" Hyunsuk melemparkan pertanyaan bertubi-tubi sambil menggoyang-goyangkan bahu Doyoung.

"Aih, stop hyung. Pusing nih akunya. Ji hyung tolongin kenapa sih."

"Selamat ya, Doy, keren deh kamu." kata Jihoon, tersenyum senang. "Kamu mau hadiah apa?"

"Nggak usah, hyung. Cukup kalian ikut kumpul aja. Ya?"

"Ututututu. Iya deh bakal ikut kok. Tapi berarti kamu ninggalin aku dong ini?" Hyunsuk memanyunkan bibirnya.

Jihoon mengusap pucuk kepala roommatenya itu. "Cuma setahun kok. Lagian itu kan udah jadi impiannya Doyoung sama Mashiho dari lama. Kita harus ngorbanin sesuatu untuk sesuatu yang lain, Suk."

_._._

Back to You (hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang