Empat: Dinner

611 78 2
                                    

Ayo tinggalkan jejak

_._._

"Kayanya aku nanti pulang telat deh," kaya Hyunsuk tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

Jihoon yang sedang mengemudi menoleh sejenak sebelum bertanya, "kenapa emangnya?"

"Jeongwoo sakit. Dia sendirian di kosnya nggak ada yang jagain. Jadi aku bakal izin kegiatan siang nanti buat jengukin dia. Kamu nanti balik sendiri aja."

"Aku ditinggal, nih? Terus yang masak makan malem siapa? Kan hari ini giliran kamu."

"Kaya kamu nggak bisa masak aja. Kita tukeran deh, besok aku yang masak. Ya?" Hyunsuk menatap Jihoon sambil mengerjapkan kedua matanya.

"Jangan gemes gitu dong, Suk. Nanti aku nabrak gimana, kamu bikin mleyot gini?"

"Jawab dulu."

"Iya, iya. Nggak papa aku masak sendiri. Aku kan setrong. Nitip salam aja ya buat Jeongwoo semoga cepet sembuh."

.

.

"Pusing aku tuh ngadepin Jeongwoo," adu Hyunsuk dua hari kemudian.

"Kenapa emang?" tanya Jihoon, menyuapkan eskrim kearah Hyunsuk yang manyun.

"Udah tahu masih sakit dia tuh malah maksa masuk kelas nggak nunggu sembuh dulu, padahal kemaren udah aku bilangin suruh istirahat dulu aja. Tahu sendiri kegiatan dia tuh selalu penuh. Ya kelas lah, ya ekstra lah. Kerja di cafe lah. Udah ambruk gitu harusnya kan ambil break biar bisa napas dikit. Terus tadi aku lihat dia berantakan banget. Mata merah, idung merah, kusut, lemes, segala macem. Aku tanyain dia jawabnya nggak apa-apa terus dia langsung pergi, katanya keburu kumpul sama anak-anak vocal lain."

"Dia takut kamu bawelin kali, tuh."

"Kalo nggak mau dibawelin ya harus belajar buat lebih perhatian ke diri sendiri dong, jangan bandel gitu dan malah nggak sadar batas sendiri."

"Harusnya gitu, ya."

_._._

Back to You (hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang