Chapter 1

70 35 151
                                    

***

~ℍ𝔸ℙℙ𝕐 ℝ𝔼𝔸𝔻𝕀ℕ𝔾~
𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕥𝕚𝕟𝕘𝕘𝕒𝕝𝕜𝕒𝕟 𝕛𝕖𝕛𝕒𝕜
𝕍𝕠𝕥𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟🤗

***

Flashback on.

Di siang hari, di bawah teriknya matahari terlihat dua anak kecil yang berbeda gender sedang duduk berdiri berhadapan dengan seragam merah putih yang masih melekat di tubuh mereka terlihat sedang berbincang-bincang entah tentang apa.

"Elia kalau kita udah besar kita bakal terus kayak gini kan?" tanya seorang bocah laki-laki tersebut.

"Hm, aku gak tau Rey kedepannya bakal gimana tapi aku juga maunya bareng kamu terus," jawab anak perempuan di hadapannya.

"Kita harus kayak gini terus sampai selamanya, kita kan udah janji buat selalu bareng, kita juga pacaran gak kayak bocah SD lainnya, mama aku juga udah izinin kita pacaran asal gak macem-macem aja yakan."

"Iya sih Rey, tapi kita gak tau kedepannya bakalan gimana, kita cuman bisa jalanin aja apa yang ada, oke?"

"Huftt, iya deh,"

"Ehh, tapi kamu bakal tetap lanjut SMP bareng sama aku kan El?"

"Iya kok, kamu tenang aja, emang kenapa?"

"Ya gak kenapa kenapa sih,"

"Yaudah, aku mau pulang dulu, jam pulang sekolah udah lebih dari 20 menit nih, nanti ketemu besok lagi,"

"Iya deh, hati-hati di jalan,"

"Dihh, kayak yang rumah aku di ujung belahan bumi aja, orang rumah ku cuman deket banget,"

"Hehehe, gak papa kan gak ada yang tau kalau kita bakal kenapa-kenapa meskipun dengan jarak dekat,"

"Iya sih, yaudah dadahh,"

Anak laki-laki tersebut hanya tersenyum memandang kepergian anak perempuan tersebut. Mereka adalah dua bocah SD yang menjalin hubungan yang semestinya belum mereka jalani, yah mereka berpacaran sejak kelas 3 SD, namun cara mereka berpikir tidak seperti anak SD lainnya, mereka berpacaran seperti anak SMA di luaran sana yang membuat teman-teman di sekolah mereka sering kali menggoda mereka namun tak ayal juga ada yang merasa iri, namanya juga anak SD kan yah, jadi di maklumi saja.

Flashback off.

Seorang gadis terbangun dari tidur nyenyak akibat mimpi yang membuat dirinya mengingat masa lalunya lagi dan lagi, entah dirinya harus merasa bahagia atau sedih dengan segala kenangan masa kecilnya itu.

Melihat jam dinding yang tergantung indah di tembok yang berhadapan langsung dengan dirinya ternyata sudah menunjukkan pukul 05.58, tanpa menunggu lama lagi dirinya merenggangkan otot tubuhnya lalu berdiri dan memasuki kamar mandi memulai ritual paginya.

Setelah selesai dengan segala ritual paginya, seorang gadis yang sudah lengkap dengan seragam sekolah putih abu-abu yang melekat rapih di tubuhnya, tas ransel yang berada di bahu kirinya, dan sepatu hitam putih menghiasi kaki jenjangnya membawa dirinya keluar dari kamar.

Tanpa menikmati sarapan yang ada gadis tersebut langsung keluar dari rumah minimalis tersebut dan duduk di teras rumah seraya menunggu motor yang di pesannya melalui sebuah aplikasi di ponselnya datang.

Tin tin

Melangkahkan kakinya keluar dari gerbang rumahnya lalu melihat seorang pengendara motor yang terlihat menunggu seseorang.

Couple Goals Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang