2

460 86 2
                                    

Tuk tuk tuk

Suara langkah kaki terdengar memasuki rumah.

"Appa!" Tak ada sahutan.

"Eomma!" Tak ada sahutan lagi.

Jaehyuk menghela nafas, sudah biasa terjadi.

Kaki nya ia langkahkan masuk menuju kamar.

Mempunyai harta yang berlimpah megah tidak membuat Jaehyuk bahagia, ia lebih baik memilih untuk hidup sederhana namun bahagia ketimbang hidup mewah namun menyedihkan.

Jaehyuk melempar tas nya ke sembarang arah lalu menjatuhkan diri ke kasur.

Mata elang itu tertutup pelan, menikmati angin luar yang berhembus masuk ke dalam kamarnya.

Tanpa sadar keluar air mata dari mata elang itu.

Ya Jaehyuk menangis.

Sekian lama ia tak menangis akhirnya tumpah sudah air mata itu.

Hp Jaehyuk bergetar, ia melihat notifikasi pesan masuk di hp nya dari nomor tidak di kenal.

"Saha?"

Jaehyuk yang penasaran pun membuka notifikasi itu.

Room chat
+82*******

|Halooo

Saha?

|Ini aku Yoshi

Oh

|Jaehyuk lagi apa?

Kepo banget lo

|Hehe Ochi kan cuma tanya^^

Gua lagi rebahan, napa?

|Jaehyuk ada waktu?

Gua sibuk.

|Eum oke deh

Napa?

|Mau ajak Jaehyuk keluar hehe jalan-jalan

Gak usah

|Tapi Ochi mau menghibur Jaehyuk

Gua gak butuh hiburan lo dan jangan ganggu waktu gua

|Iya Jaehyuk iyaa
Read

Jaehyuk hanya menghela nafas lalu melempar hp nya ke sembarang arah.

Pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian Jaehyuk keluar kamar mandi dengan keadaan rambut basah dan handuk tersampir di pundak nya.

Jaehyuk bercermin di depan kaca, ia melihat dirinya.

Muka penuh lebam yang belum hilang setelah pertengkaran beberapa hari lalu.

Jaehyuk menyentuh luka jahit di perut nya, ia sedikit meringis menahan sakit.

"Eomma, Appa, di mana kalian? Gua butuh kalian...pulang lah liat anak kecil mu ini yang dulu sering kalian panggil Jaekkie, Jaekkie sedang kesakitan eomma Appa...tidak ada niatan buat jenguk? Sepenting itu kah pekerjaan kalian?"

Jaehyuk menatap nyalang dirinya di cermin, perlahan namun pasti air mata lolos dari mata elang itu.

Jaehyuk menangis lagi.

.

.

.

Tbc

Dear YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang