Raeka terbangun, gadis itu mengamati situasi di sekitarnya. Tempat itu tidak asing baginya. Dia bangkit dan menuju pintu. Kemudian pintunya terbuka.
"Kamu udah bangun?" soal kak Raehan dalam keadaan cemas. "Raeka kamu gapapa?" soal kak Raehan lagi. Raeka mengangguk "Aku gapapa kak" jawab Raeka.
Kak Raehan tersenyum lega mendengar jawabannya. "Kak, mama sama papa di mana?" soal Raeka. "Mama dan papa lagi di dapur, kenapa?". "Gapapa kak." jawab Raeka.
"Badan kamu udah ga panas kan?" soal kak Raehan, sambil berjalan menyentuh dahi Raeka. "Udah ngga panas kok." Raeka menggeleng kepalanya sambil tersenyum.
"Wait, let me ask you something." izin kak Raehan. "Yes sure, what is it?" jawab Raeka. "Itu siapa tuh namanya Jepri? Jefri?" kata kak Raehan. "Oh, Jefri. Kenapa?" soal Raeka.
"Tadi, dia nemui kamu di gubuk selekoh warung. Terus dia telefon kakak bilang kalau kamu tertidur disitu terus badan kamu panas banget." terang kak Raehan. Raeka menunduk.
"Kak, maaf ya udah nyusahin semuanya. Tadi mau hubungi kak Raehan tapi aku lupa bawa ponselnya." Raehan melihat Raeka.
"Iya gapapa, besok jangan lupa lagi. Mama sama papa khawatir banget kamu gak angkat telponnya." pesan kak Raehan.
•~•
Raeka menuruni anak tangga menuju ke dapur.
"Eh, Raeka!" sapa papa dan mama dengan wajah sedikit cemas. Raeka tersenyum dan berjalan menuju meja makan.
"Kamu gapapa? kamu ga demam kan? kamu laper?" tanya papa. Mama masih sibuk dengan masakannya. Raeka menggeleng.
"Papa sama mama udah makan?" soal Raeka. "Belum, ini masih nunggu masakan mama kamu."
•~•
Sesudah selesai makan malam. Raeka masih berada di dapur bersama mama.
"Raeka, kenapa ga masuk ke kamar? ini udah jam 21:30, biarin aja mama selesain semuanya. Kamu harus istirahat. Besokkan masih sekolah." kata mama.
Mama menghulurkan segelas susu. "Kamu minum susunya dulu, setelah itu masuk ke kamar ya sayang." pesan mama. Raeka mengangguk faham.
"Mama maafin Raeka ya. Soalnya Raeka udah buat mama sama papa khawatir" ucap Raeka sambil menunduk.
"Iya gapapa sayang, besok bawain ponselnya ya. Tadi mama sama papa khawatir banget kamu ga angkat panggilan telepon. Jangan ulangi lagi ya." kata mama sambil mengusap surai coklat Raeka.
•~•
Raeka masuk ke kamar. Dia mengamati ruang sejenak. Kemudian membuka laci meja dan meraih ponselnya.
Dia menyalakan ponsel dan meletakkannya di atas meja. Suara notifikasi tidak berkunjung henti. Setelah beberapa menit, ponselnya kembali diam.
Raeka mengatur buku-buku sesuai jadwal ke dalam tas sekolahnya. Buku pr ibu Mazuki diletakkan di atas meja.
Gadis itu berjalan menuju kasur lalu merebahkan tubuhnya dan bersiap sedia untuk terlena kembali.
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Petang
Fanfic- dengan bersaksikan langit petang, semoga tuhan menyatukan kita kembali. *Penjelasan karakter tersebut HANYA SEBUAH DESKRIPSI jika menurut kalian karakter tersebut tidak cocok ya bisa dibayangkan saja karakter lain. +゚*。:゚+ ( ◕‿◕✿ ) +゚*。:゚+