III

19 1 0
                                    

"Saya mau menikahimu."

Itu ada tiga kata paling horor yang pernah Alisha dengar. Apa katanya? Menikah?

Ha! Konten prank seperti apa yang memiliki alur nikah nikahan?

"Wait- Anda sedang bercanda, bukan?" Alisha menaikkan alisnya, menunggu jawaban 'iya' dari pria itu.

"Tentu tidak. Bukankah saya sudah mengatakannya kemarin malam?" Prince Jeno masih menjawab Alisha dengan lembut.

"Hah? Kita bahkan baru bertemu! Tidak usah mengada-ada!" tukas Alisha. Nada suaranya meninggi, tidak setuju dengan perkataan sang Pangeran.

"Nona, saya ingatkan sekali lagi, saya bisa saja membawa Anda ke Dungeon sekarang juga." Pria sebelah kanan itu memperingatkan Alisha lagi.

"Okay, maaf." Alisha berdeham pelan, berusaha mengontrol nada suaranya. "Maaf, Prince Jeno. Bukankah ini pertemuan pertama kita?"

"Sepertinya wanita ini benar benar hilang ingatan." gerutu pria sebelah kiri Prince Jeno.

"Okay jangan bahas itu dulu. Izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Alisha Jovanka. Model ternama dari Dream Agency. Saya bahkan pernah di undang di Paris Fashion Week. Saya pernah bertemu Queen Elizabeth walaupun tidak bertatap muka secara langsung. Saya-"

"Nona, sepertinya Anda benar benar dirasuki oleh roh alam lain." Pria di sebelah kiri berulah lagi.

Alisha mengigit bibir bawahnya gemas, ia ingin membalas ucapan pria itu dengan kata kata pedas andalannya.

"Nevermind. Kalian siapa?" tanya Alisha menunjuk pria di sebelah kanan dan kiri Prince Jeno.

"Perlukah aku menjawabnya, mate?" tanya pria di sebelah kiri pada Prince Jeno. Sementara yang ditanya malah mengusap pelipisnya. Lelah menghadapi wanita yang ia sukai sejak pesta dansa kemarin.

"Ikuti saja apa maunya." jawab Prince Jeno.

Pria di sebelah kiri itu mengangguk lalu menegakkan pundaknya. "Saya Duke Renjun Douglas. Anak pertama dari Duke Arthur, The Duke of Douglas yang menjadi Panglima Neo Kingdom"

"Saya Duke James Windsor. Anak tunggal dari Duke George, The Duke of Windsor yang menjadi perdana menteri Neo Kingdom."

Alisha mengangguk, pura pura mengerti. Menurutnya tidak penting menghapal Duke apalah itu. Yang terpenting ia tahu nama mereka.

James. Jenovan. Renjun.

"Okay. Mari kita bicara serius. Kenapa kalian kesini? Bagaimana bisa kalian menemukan saya disini?" tanya Alisha.

"Sepertinya Anda butuh banyak penjelasan."

°°°

Flashback kemarin malam saat pesta dansa di Neo Kingdom, 1810.

Pesta dansa bulanan Neo Kingdom terlaksana sangat meriah. Karena pada malam ini, Prince Jenovan akan mencari tambatan hati. Ya, Prince Of Neo Kingdom itu sudah memasuki usia legal dimana sudah waktunya ia menikah.

Prince Jenovan mematut dirinya di depan cermin sembari menyugarkan rambut. Mata elangnya menatap cermin dengan tajam, berusaha mencari hal yang menurutnya kurang sebelum keluar dan menghadiri pesta dansa.

tok tok

"Ya?" jawab Jenovan dengan sedikit berteriak.

"Ini Ayah."

"Oh, masuklah."

Pintu kamar Jenovan terbuka. Menampilkan sang Ayah dengan pakaian yang tidak kalah rapih dan formal.

A Prince - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang