22

929 172 23
                                    


4 bulan berlalu, hari penentuan Hyunjin untuk tetap bersama Jisung atau berpisah dengan Jisung juga Giyu sudah tiba.

Saat Jisung mengatakan kalimat itu, Hyunjin tak mengatakan apapun karena tak lama setelah itu Jisung merubah topik pembicaraan.

Hyunjin sebenarnya tak masalah kalau Giyu di ambil oleh Jisung, karena Giyu adalah darah daging Jisung, jadi jika Jisung betul-betul ingin mengambil Giyu darinya dan memberikan kehidupan yang layak maka Hyunjin tak masalah biarpun sebagai ibu tentu saja ada rasa tak rela di hati Hyunjin.

Namun selama 4 bulan ini, Hyunjin rasakan kebahagiaan bersama Jisung, merasakan yang namanya keluarga bersama Jisung.

Selama 4 bulan ini Hyunjin mencoba untuk berdamai dengan rasa kecewanya dan hatinya pun mulai kembali cair lalu lambat laun, sekarang Jisung dan Hyunjin sudah kembali seperti biasa.

Yang namanya cinta ya sekiranya begini.

" Jadi bagaimana?"

Hyunjin yang baru saja letakkan Giyu yang sudah tertidur di dalam box bayi nya pun tegakkan tubuhnya, kepalanya menoleh ke belakang menatap Jisung yang memeluknya dari belakang.

" Apa orangtua mu galak?"

" Ibu ku orangnya lembut dan dia pasti akan suka dengan mu, kalau ayah ku dia tegas dan.. sepertinya butuh waktu yang lama agar dia bisa terima kamu."

" Tapi tenang saja, papa suka atau tidak suka, kita akan tetap menikah lalu tinggal dirumah kita berdua, hanya ada aku kamu dan Giyu."

Hyunjin balikkan tubuhnya kemudian kalungkan tangannya di leher Jisung.

Cup

Jisung yang memulai, ia yang lebih dulu memulai ciuman manis ini dengan tangannya yang mengelus punggung bawah Hyunjin dengan begitu lembut.

" Lusa aku sudah harus pulang ke Seoul, sudah cukup lama aku disini." ucap Jisung seraya hapus sudut bibir Hyunjin yang basah oleh saliva.

Hyunjin tersenyum bukannya menjawab Hyunjin justru kulum ibu jari Jisung yang tadinya tengah mengusap sudut bibirnya membuat Jisung tersenyum miring melihatnya.

Jisung menarik tangannya, menggunakan tangan kirinya, Jisung tarik tubuh Hyunjin agar semakin menempel padanya.

" Jadi jawaban mu?"

" Aku akan ikut kamu ke Seoul tapi─ sebelum kita menikah, aku ingin pastikan terlebih dahulu bahwa keluarga mu menerima ku."

" Mereka tidak penting."

" Penting. Aku tak mau di bicarakan oleh mereka Ji, menikah dengan mu tidak hanya sekedar menjadi milik kamu atau menjadi bagian hidup mu akan tetapi aku juga menjadi bagian dari keluarga mu makanya─"

" Aku ingin menjadi bagian dari keluarga mu dengan kehadiran ku yang diterima dengan baik."

Jisung lepaskan pelukannya, "Aku bahkan tak sedekat itu dengan keluarga besarku, sudahlah. Yang terpenting orangtua ku merestui hubungan kita, itu sudah cukup bukan?"

" Tapi─"

" Kamu hanya mempersulit hidup mu kalau kamu dekat dengan mereka, mulut mereka sangat tidak ramah jadi lebih baik tolong kamu pikirkan saja bagaimana caranya setelah menikah nanti, setiap aku pulang gaya apa yang harus kita praktekkan saat bercinta."

Hyunjin mendengus, "Itu tak perlu ku pikirkan pun akan kita lakukan secara spontan."

" Intinya pikirkan saja kehidupan rumah tangga kita sendiri, kamu tak perlu bersusah payah pikirkan yang diluar dari urusan rumah tangga kita, Han Hyunjin."

red-light district: 吉原 ; hyunsung'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang