Malam hari di Arakawa, Jisung dan Hyunjin menghabiskan waktu mereka entah sudah berapa jam lamanya.
Hyunjin itu pandai sekali dalam berbicara dan sepertinya juga mudah dekat dengan siapapun jadi dengan alasan menemani Jisung jalan-jalan melihat keindahan Arakawa di malam hari, mereka berdua pun jadi cepat akrab.
Saat ini mereka berdua tengah berada di bawah jembatan Shirahige, menikmati indahnya malam di tepi sungai dari bawah jembatan.
" Malam ini bulannya cantik ya?"
Hyunjin menoleh.
" Ya.."
" Sudah larut malam, apa benar tak masalah kalau kau pulang terlambat?"
Hyunjin mengangguk, "Tidak masalah, kan aku tinggal sendirian dirumah. Lagian.. Rumah ku jauh dari sini."
" Dimana?"
" Taitō."
Jisung mengangguk, "Kalau begitu kenapa kau disini?"
Hyunjin tersenyum, "Hari ini ulang tahun ku."
Sebenarnya Jisung tak mengerti apa korelasi antara hari ulang tahun dan mengapa Hyunjin berada di Arakawa.
Tapi mendengar itu, Jisung refleks langsung menegakkan tubuhnya.
" Selamat ulang tahun." ucap Jisung.
" Terimakasih, Jisung."
Cup
Sangat di luar dugaan Jisung dan sangat mengejutkan tapi rasanya nikmat.
Barusan Hyunjin mengecup bibirnya, semudah itukah Hyunjin memberikan kecupan itu pada orang yang baru berkenalan dengannya?
Tapi tak masalah.
Jisung suka, malah rasanya seperti mendapatkan sebuah keberuntungan mendapatkan kecupan dari orang yang ia suka.
Dan juga, bukankah ini kesempatan yang bagus?
Cup
Kali ini Jisung yang memulai, Jisung memajukan wajahnya dan tanpa ragu, tanpa rasa takut ia mencium bibir tebal Hyunjin.
Rasanya menyenangkan, begitu bibirnya dan bibir Hyunjin saling melumat serasa ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.
Apalagi─
Hyunjin membalas ciumannya, rasanya benar-benar gila.
Terasa tak nyata tapi inilah kenyataan yang sedang Jisung rasakan.
Jisung itu masih pemula, bagaimana cara Hyunjin mencium dirinya terasa sangat lihai.
Sepertinya sudah berpengalaman, ah jangan-jangan Hyunjin punya pacar? Atau jangan-jangan Hyunjin bekerja sebagai─
" Aku akan membayar mu, jadilah milikku malam ini."
Jisung menatap Hyunjin dengan mata yang begitu serius dengan jantung yang berdetak lebih cepat, antara was-was Hyunjin akan menolaknya dan juga akan memberikan tamparan di pipinya sebab sudah mengajaknya yang 'tidak-tidak' lalu mengatakan bahwa ia bukanlah murahan juga sudah punya pacar kemudian bla bla bla.
Jantung Jisung berdetak lebih cepat juga karena ia takut Hyunjin menerima ajakannya.
Dan Hyunjin mengangguk tanpa ragu.
Sepertinya tebakan terakhir Jisung adalah benar.
Jisung membawa Hyunjin ke hotel tapi Jisung sama sekali tak melakukan apapun kepada Hyunjin dan itu tentu saja membuat Hyunjin kebingungan." Jisung??"
Jisung yang tengah memainkan ponselnya di sofa pun menoleh, menatap Hyunjin yang tengah duduk manis di atas kasur, "Ya?"
" Kapan kita akan mulai?"
" Mulai.. apa?" ucap Jisung balas bertanya dengan ekspresi bingung.
Hyunjin mendengus, baru kali ini ia di permainkan seperti ini oleh pelanggan yang sudah mahal-mahal membayar dirinya.
Hyunjin bukannya seorang PSK, Hyunjin bekerja sebagai seorang Geisha tapi tidak menutupi kemungkinan bahwa ia tidak pernah tidur dengan siapapun.
Hyunjin pernah, tapi bisa dihitung jari berapa kali Hyunjin tidur dengan orang-orang.
Hanya orang-orang tertentu, contohnya seperti orang yang mau membayar dengan harga fantastis untuk tidur dengannya.
Dengan santai, Jisung kembali memainkan ponselnya mengabaikan Hyunjin yang menatapnya dengan ekspresi kebingungan.
Tapi tak lama kemudian, Jisung merasakan seseorang duduk di pangkuan nya.
" Jadi sebenarnya tujuan mu menyewa jasa ku malam ini untuk apa ya, tuan Jisung?" tanya Hyunjin dengan ekspresi kesal khas seseorang yang sedang protes.
Jisung mengangkat wajahnya, "Teman tidur."
" Teman tidur? Benar-benar menemani mu tidur atau bercinta?"
Jisung menegakkan tubuhnya untuk mengecup bibir Hyunjin sekilas, "Hanya temani aku tidur tidak yang lain, manis."
Manis.
Satu kata sepele tapi berdamage untuk Hyunjin.
Apalagi ekspresi Jisung saat menyebutnya manis tadi, aduh.. Tampan sekali.
" Kalau begitu terimakasih." ucap Hyunjin dengan kesungguhan di wajahnya.
" Untuk?"
" Membuat ulang tahun ku jadi special."
Jisung memiringkan kepalanya dan tersenyum tipis, "Bagian mana yang membuatmu merasa hari ini ulang tahun mu jadi terasa special?"
" Bertemu dengan mu."
Geisha..
Sudah pasti seorang Geisha punya mulut yang sangat manis, Jisung sadar itu tapi tetap saja mendengar penuturan Hyunjin barusan─
Jisung merasakan euforia yang begitu menyenangkan.
Terlalu gemas dengan Hyunjin, Jisung refleks menarik pinggang Hyunjin dan merengkuh pinggang ramping itu dengan bibir yang melumat lembut ranum Hyunjin yang begitu berisi.
Rasanya terlalu cepat bagi Jisung kalau ia menyatakan perasaannya pada Hyunjin sekarang secara, biarpun ia sudah pernah melihat Hyunjin sebelumnya tapi bagi Hyunjin, ini adalah pertemuan pertama mereka.
Dan akan sangat aneh kan kalau Jisung menyatakan cintanya pada si cantik sekarang.
Jisung masih harus lakukan pendekatan lebih dalam dengan Hyunjin biarpun ia harus cuti lebih lama dan pekerjaan semakin menumpuk, Jisung tak masalah.
Jisung akan tinggal lebih lama disini, setidaknya sampai akhirnya ia bisa menyatakan perasaannya pada Hyunjin.
Tak perduli Hyunjin akan menerimanya atau tidak nanti, Jisung akan coba melakukan yang terbaik terlebih dahulu untuk beberapa waktu ini.
Sudah saatnya mengejar jodoh.
to be continued
[B/A]:
Teman di pengujung malam minggu alias Double Update!!! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
red-light district: 吉原 ; hyunsung'✔️
Fiksi Penggemar' Mimpi yang sama secara berulang kali selalu hadir di saat Jisung menutup matanya dan ternyata mimpi yang selalu datang kedalam tidurnya setiap kali ia memejamkan mata adalah ingatan turun temurun dari leluhur ayah Jisung. Hyunsung ft. chanlix Wa...