Ten

12K 207 4
                                    

"Truth," aku menjawab pelan.

"Yay. Aku sudah menemukan pertanyaan yang tepat untukmu!" Ia bersorak. Sungguh. Sangat kekanakan. Padahal ia adalah tertua di One Direction, tapi perlakuannya, cukup membuat sesak nafas.

"Yasudah, apa?" Kataku tak sabar.

"Jujur padaku. Kenapa kau tidak mengangkat telefonku saat kemarin itu aku menelfonmu? Kenapa kau melarangku bertemunya? Kenapa kau.."

"itu sudah dua pertanyaan," aku sedikit tersentak dengan pertanyaan itu.

"Yasudah. Kau jawab. Dan kuharap kau jujur kali ini,"

"Aku minta maaf. Jujur aku minta maaf karena mengabaikanmu. Aku sangat sakit hati karena foto itu, aku..." aku merasa dadaku mulai sesak menahan tangis.

"Shhh, maaf, Sayang, aku tidak bermaksud membuatmu menangis," Louis memelukku.

Aku mendengar ada suara orang membuka pintu. Lalu terdengar suara kecil. "Mummy?"

Aku dan Louis menengok. Ella is awake.

"Hei Sayang. Kau sudah bangun?" Louis mengambil Ella dan memangkunya. Ella masih mengucek matanya.

"Mummy kenapa menangis?"

"Dia baik-baik saja," Louis membantuku menjawab pertanyaan anak kami yang masih berumur 5 tahun itu.

"Kok kamu sudah bangun?" Aku mencoba mendatarkan nada suaraku.

"Mimpi buruk," jawabnya pelan. Ella memang beberapa hari ini selalu mengalami mimpi buruk.

"It's just a dream, Baby Girl. Daddy and Mummy are here for you," Louis memeluk Ella manja. "Tidur lagi ya," Louis menggendong Ella manja.

"Mau kita lanjutkan atau?" Aku mengernyitkan dahiku.

"Tidak. Ella sudah bangun,"

~~~~
Sorry ya td kepencet publish baru sadar jam segini jadi langsung diupdate. Dan abis ini gue bikin epilog DAN THE BOOK IS OVER!!

Really excited for the [5SOSSeries]!!! Can't wait to write that after national examination. Wish me luck!

[ODS V] Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang