-- Prolog --

35 3 1
                                    

- IZINKAN AKU BERCERITA -

Langit nampak semakin gelap, tanda - tanda akan turun hujan sudah nampak. Tetapi,  gadis itu masih enggan untuk meninggalkan tempatnya. Ia masih saja termenung di halte dekat sekolahnya. Rasa ingin pulang itu tak ada sama sekali, karena ia masih ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu.

"Neng, hayu pulang atuh Neng." Ajak Pak Asep, sopir pribadi dirumahnya. Kesekian kalinya, beliau menjemput anak dari majikannya itu, tetapi gadis itu masih kekeuh untuk tidak mau meninggalkan tempat tersebut.

"Pak Asep pulang aja dulu gapapa, nanti Keyra pulang sendiri."

"Haduh neng, nanti kalau bapak nanyain gimana mau jawabnya."

Kalau dipikir - pikir benar juga, Keyra kembali berpikir sejenak dan ia pun menemukan ide.

"Pak, ayo deh. Tapi kita mampir dulu gimana, nanti Keyra ajak makan di tempat yang ga pernah kita samperin."

Pak Asep hanya bisa pasrah dan mengiyakan ajakan dari Keyra, "iya deh Neng, yang penting mah hati Neng Keyra seneng."

Lantas saat mendengar jawaban dari Pak Asep, Keyra bersorak bahagia. Ia mengajak Pak Asep ke tempat yang ia inginkan, walaupun hanya sebentar.

Izinkan Aku BersuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang