PROTECTOR

Chapter 02 - Skylar Adinata

Double update!

Happy Reading🥳
•••

"Ada yang ingin Daddy bicarakan dengan mu."

Kansas mengangkat kepalanya yang semula menunduk. Memfokuskan pandangannya pada sang ayah.

"Ini serius."

"Ya, katakan saja "

"Daddy tau ini mungkin sulit bagimu. Tapi tolong, jangan menolaknya. Ini adalah yang terbaik bagimu."

Zaidan menepuk puncak kepala Kansas pelan. "Jadilah orang kepercayaan Alresca Ainsley. Calon pemimpin utama organisasi mafia Amerika, Salvador." Ujar Zaidan yakin .

Kerutan halus di kening Kansas menunjukkan ketidaksukaan. Jelas Zaidan tau alasannya. Sejak kecil Kansas dibesarkan untuk menjadi Tuan Muda yang disegani, dan Zaidan memintanya menjadi orang kepercayaan Alresca. Dalam artian menjadi bawahan dan akan bekerja di bawah kepemimpinan Alresca yang bahkan Kansas tidak tau seperti apa orangnya saja telah menentang prinsip serta kenyataan.

"Daddy mengusirku secara halus?"

"Bukan. Kau putraku, tapi menjadi tangan kanan Alresca tidak seburuk yang kau pikirkan."

"Buktinya?"

"Kau akan mendapat bukti nyata jika menyetujuinya."

"Tidak."

"Kansas, Daddy hanya ingin kau membentuk kepribadian mu yang sesungguhnya. Di sana kau akan bertemu berbagai sifat manusia, dan bagaimana kau mengikuti arus kehidupan adalah salah satu tantangan terbesarmu."

Zaidan mengelilingi sofa, duduk di seberang meja. Tepat berhadapan dengan Kansas.

"Tantangan itu akan menjadi ujian untukmu. Apakah kau akan layak menjadi pewaris seluruh aset dua keluarga atau malah kegagalan menghampiri mu."

Manik mata kedua ayah dan anak itu beradu.

"Disaat itulah kelayakan mu sebagai protector bagi orang-orang yang kau sayangi ditentukan."

🛡️🛡️🛡️

Pesta megah di salah satu ballroom hotel di Texas City itu begitu apik dan elegan. Di dominasi warna hitam dan gold. Orang-orang bersenjata ada di mana-mana, seakan menunjukkan betapa pentingnya orang-orang di dalam sana. Terutama si pemeran utama pesta.

Kehidupan gelap yang penuh intrik itu, Kansas akan mengalaminya.

"Ayo masuk, ada yang perlu Daddy katakan lebih dulu."

Ruangan yang ia masuki terlihat formal, ada meja rapat panjang serta sofa untuk menjamu tamu. Juga senjata-senjata tertempel di dinding, seperti baru dipasang beberapa saat lalu. Mungkin untuk jaga-jaga.

"Nama apa yang ingin kamu gunakan sebagai identitas mu?" Tanya Zaidan setelah keduanya duduk di sofa berdampingan.

"Haruskah?"

"Ya."

"Orang-orang di luar sana mengenalmu sebagai Valerio Adinata, pewaris ku. Lalu seluruh keluarga mengenalmu sebagai Arkansas Adinata. Mana yang ingin kau gunakan?"

Kansas memijat pangkal hidungnya. Kerutan halus pada keningnya menunjukkan jika dalam pikirannya terdapat ketidaksukaan yang tak dapat diungkapkan.

"Identitas yang kau pilih akan dijaga rapat-rapat. Orang-orang tidak akan tau kehidupan pribadimu. Nama yang kau pilih juga itulah yang akan membuatmu dikenali."