Maaf ya kalau lama updatenya.
Terlalu egois sih menurut ku kalau alasan gak update karna pembacanya sedikit, padahal sama yang sedikit itulah harus berterimakasih selalu stay nungguin kelanjutan cerita, sekali lagi maaf ya, semoga setelah ini konsisten yaa..
Minimal seminggu sekali akan aku update cerita ini...Happy reading...
.
.
.
Sekarang jam menunjukkan pukul 6.45 p.m, artinya semua yang berada di shift pagi dan juga para anak coas (magang) seharusnya sudah pulang.Namun berbeda dengan Ganisya, sicewek mungil itu belum beranjak dari depan layar komputernya.
Ganisya masih berkutat dengan laporan untuk nantinya diserahkan pada pihak kampus.
Sebenarnya bisa saja dilakukan di rumah, namun keterbatasan Ganisya yang tidak dapat membuat laporan di rumah.
Saat tengah asik membuat laporan, ada seorang pria tinggi bermata sipit tengah memperhatikan Ganisya di depan pintu ruangannya.
Matanya memandang Ganisya tanpa berkedip.
"Cantik" gumam pria itu,
Yang membuat Ganisya menolehkan kepalanya ke arah pintu sembari menyampirkan rambutnya kebelakang telinga.
Pria bermata sipit itu tersenyum sumringah.
Ganisya membereskan buku dan peralatannya yang berserakan di atas meja, untuk bergegas pergi dari ruangan itu serta meninggalkan pria bermata sipit yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Ganisya.
"Eum.. tunggu" ucap pria bermata sipit itu.
Langkah ganisya berhenti dan menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Iya kamu, Ganisya kan?" tanya pria itu
Ganisya berbalik dan mengangguk,
"Gue.. eum, maksudnya aku Off, Ofxhiao" ucap pria sipit bernama Off itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan.
"Udah tau nama gue kan ?" Tanya Ganisya dan Off pun hanya mengangguk canggung.
"Yaudah" ucap Ganisya lalu berbalik dan melanjutkan langkahnya.
Off terheran dan terdiam beberapa saat. Off berfikit baru kali ini ada seorang wanita yang mengabaikannya begitu saja.
Setelah sadar Off pu mengejar Ganisya.
Off berjalan dibelakang mengikuti Ganisya. Sampai di lobi rumah sakit Ganisya berhenti mendadak, yang membuat Off menabrak tubuh Ganisya yang kecil ke depan hingga tersungkur."Ck! Lo tuh ya! Punya mata gak sih! Mentang-mentang badan gue kecil" omel Ganisya.
"Ck! Perih lagi" gumam Ganisya pelan
"Kamu gak apa-apa?" tanya Off
"Gak apa-apa mata lo!" sentak Ganisya
"A-aku minta maaf, aku gak sengaja" ucap Off bersalah
Ganisya mengabaikan itu, ia membereskan bukunya yang berserakan dan ia pun mencoba berdiri walau tertatih.
Off yang melihat Ganisya tertatih mencoba membantu,
"Sini aku bantu"
"Gak usah, gue bisa sendiri!" ucap Ganisya sambil menepis tangan Off.
Ganisya pun berdiri dengan usahanya sendiri, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat ojek online pesanannya yang tak kunjung datang.
"Aku... biar aku antar pulang ya, itung-itung sebagai permintaan maaf"
Ganisya lagi-lagi mengabaikan Off.
Sampai akhirnya Off pun pergi entah kemana Ganisya pun tak tau."Dih, katanya mau minta maaf tapi kok ngilang, dasar cowok aneh, kan bener dia tuh cuma iseng aja, dasar playboy cap kuda" gerutu Ganisya mengutarakan dugaannya.
"Ck! Mana sih abangnya, kok belum dateng juga, mana sakit lagi nih kaki" ucao Ganisya lalu membungkuk untuk mengelus lututnya yang terluka.
*Tin..tin..
Suara klakson mobil berbunyi, membuat Ganisya terkejut.
"Siapa sih, iseng banget bikin kaget aja" gerutu Ganisya tak ada hentinya.
Mobil itu berhenti di hadapan Ganisya, lalu keluarlan Off di mobil itu lalu membuka kan pintu untuk Ganisya.
"Ayo masuk"
Ganisya mengangkat kedua alisnya.
"Tadi aku kan bilang ingin mengantar mu pulang, ayo"
Ganisya pun melengos, lalu melangkahkan kakinya dengan tertatih meninggalkan Off.
Off geram selalu di abaikan seperti itu akhirnya ia angkat tubuh wanita mungil itu lalu membawanya masuk ke dalam mobilnya, setelah itu Off pun ikut masuk.
Di dalam mobil Ganisya hanya diam, namun Off sibuk entah sedang apa Ganisya tak peduli.
"Aw.. perih tau!" Pekik Ganisya menepis tangan Off yang tengah mengobati luka pada lutut Ganisya.
Saat hendak mengobati kembali, kapas yang sudah diberikan obat antiseptik itu Ganisya rebut.
"Sini, gue bisa sendiri"
Off pun hanya pasrah dan diam melihat Ganisya mengobati lukanya sendiri.
Sesekali Off merasa ikut perih ketika Ganisya meringis kesakitan.Namun, disisi lainnya Off juga merasa gemas melihat tingkah Ganisya yang menurut Off menggemaskan.
"Nih udah, ayo jalan!"
Off hanya mengangguk, lalu menjalankan mobilnya.
Dalam perjalanan terasa hening, Ganisya fokus pada buku catatannya, sampai akhirnya Off memberhentikan mobilnya di sebuah persimpangan dan hal itu membuat Ganisya menoleh ke arah Off, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri.
Ganisya melihat sudah dekat dengan rumahnya, Ganisya pun turun dan pergi begitu saja.
Namun, baru beberapa langkah Ganisya berbalik. Off yang melihat itu pun membuka kaca mobilnya dan menoleh pada Ganisya.
Ganisya diam beberapa saat sampai akhirnya,
"Terimakasih" ucap Ganisya lalu berbalik dan melanjutkan langkahnya.
Off hanya tersenyum melihat tingkah Ganisya yang lagi-lagi menggemaskan.
Thankyou yang sudah baca,
Sorry for typo yes,
Please correct me if i wrong yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
FanfictionIni bukan kisah tiga dara, bukan juga tiga diva, atau bahkan trio macan, bukan! sama sekali bukan! Ini hanya sebuah kisah biasa dari dunia percintaan dan kehidupan seorang pemuda pemudi. Yang berperan di dalam kisah ini pun lumayan banyak dan siapa...