Known As Shizue Izawa

137 22 1
                                    

"Bergabunglah dengan Ksatria Suci dan bekerja dibawah perintah langsung dariku" tawar Hinata dengan wajah seriusnya.

"Hah?!"

=======================================

Aku terkejut dengan tawaran tiba-tiba ini, tapi di sinilah aku, berdiri di hadapan Hinata yang menyilangkan tangannya di depan dadanya. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan padanya, jadi aku memilih untuk diam sambil menatapnya.

'Hinata Sakaguchi, sejak awal aku sudah tahu kalau dia lebih kuat dariku, setidaknya untuk sekarang. Dia kuat, walaupun sifatnya agak dingin. Dan dia menawariku untuk bergabung sebagai paladin, posisiku dulu saat masih di dunia itu tapi kini sudah berbeda. Red yang dulu perlahan mulai menghilang, dan Red yang baru akan menemukan tujuan baru di dunia ini'

Saat aku hendak menjawab tawarannya, Hinata mendahului-ku. "Kau tidak perlu menjawabnya sekarang, gunakan waktumu dan jika kau sudah yakin datanglah ke Ruberious" ucapnya.

"Apa kau masih menyimpan token yang aku berikan?" lanjut Hinata, dan aku mengangguk.

"Bagus, kalau begitu cobalah pikirkan dengan baik, aku akan menunggumu" ucap Hinata.

Aku sedikit terkejut melihat senyum kecil di wajahnya, tapi aku kemudian memberikan senyum padanya dan berterima kasih. "Terima kasih, aku akan memikirkannya"

Setelah itu Hinata berbalik dan mulai berjalan menjauh, meninggalkan aku dan Yuuki. Yuuki mengundangku untuk makan malam sebagai perayaan dan aku menerimanya, tapi hari masih siang menjelang sore. Aku berpamitan dengan Yuuki dan mengatakan kalau akan menemui di restoran yang dia katakan tadi, aku langsung kembali ke penginapan untuk membersihkan diri. Tapi aku sempat membeli beberapa kue dari toko roti milik seseorang bernama Yoshida dan aku membeli 2 kotak Cream Puff.

Saat sudah berada di dalam kamarku, aku merebahkan diriku di atas tempat tidur lalu meletakan lengan kiriku di atas mataku. 'Pedangku sudah rusak, dan aku tidak punya pedang pengganti. Perlu waktu untuk membuat pedang baru' pikirku sembari mengingat pedangku yang kini sudah hancur.

"Yah... mau bagaimana lagi, pedangku bukanlah pedang sihir, tentu saja tidak akan sanggup bertahan melawan item sihir" gumamku

Aku menyingkirkan lengan kiriku dan menatap langit-langit kamarku, aku menghela nafasku lalu bangkit dari tidurku. Aku berjalan ke kamar mandi dan bersiap untuk makan malam dengan Yuuki.

Saat sudah waktunya, aku pergi ke salah satu restoran besar yang ada di Kerajaan Ingrasia. Aku menyebutkan namaku kepada si pelayan, dan dia mengantarkanku ke sebuah ruangan. Di dalam ruangan itu aku melihat Yuuki dan beberapa orang lainnya.

Yuuki memperkenalkanku dengan mereka semua, tapi dari semua orang itu, aku hanya mengingat pria yang bernama Damrada dan elf perempuan bernama Kagali. Tadinya aku sempat berpikir untuk bertanya pada Kagali tentang Sylvia, namun aku mengurungkan niatku.

'Entah kenapa ada sesuatu yang membuatku sedikit tidak nyaman saat bersama orang-orang ini. Yuuki Kagurazaka... Siapa kau sebenarnya? Aku tidak bisa menebak senyum yang dia keluarkan itu palsu atau tidak' 

Ini berbeda saat aku berbicara dengan Hinata, atau orang lainnya. Perasaan ini seolah-olah mereka ingin menjadikanku sebagai pion mereka, dengan mengambil kepercayaanku. Setelah makan malam itu selesai, aku langsung kembali ke penginapan.

Esok harinya, sehabis sarapan aku pergi ke kota untuk mencari pedang pengganti sementara. Setelah menemukan satu, aku kembali berkeliling sebentar dan berakhir di toko kue tuan Yoshida. Aku masuk lalu membeli 5 kotak Cream Puff, tapi setelah aku keluar dari toko aku menatap kelima kota Cream Puff ini dengan bingung.

Tainted Saint | Tensura x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang