Semua orang yang duduk di kursi VIP terkejut dengan penampilan Reasht. Para bangsawan yang ada di sekitar Hinata dan Yuuki mulai berbisik satu sama lain, dan berencana merekrut Reasht menjadi bawahan mereka. Setelah melihat Reasht tadi, Hinata dan Yuuki akhirnya mengerti kenapa mereka merasa tidak nyaman saat melihat Reasht berdiri di tengah medan pertarungan. Tepat saat Reasht menarik pedangnya, dia seolah-olah berubah menjadi sosok lain.
'Aku tidak pernah melihat teknik pedang seperti itu sebelumnya, aku juga tidak merasakan energi sihir sedikitpun dari tekniknya tadi, dan tatap matanya itu...' pikir Hinata.
"Si Reasht itu, dia tidak menggunakan skill ataupun sihir. Serangan tadi itu murni dari kekuatan fisik dan teknik pedangnya, belum lagi jika dia sudah menguasai skill-nya, aku tidak bisa membayangkan seberapa kuat dia akan tumbuh" ucap Yuuki.
"Red memiliki jangkauan serang yang luas, dan saat dia menyerang dengan kecepatan itu, akan sangat sulit untuk dihindari" lanjut Hinata.
Yuuki diam-diam menyetujui respon dari Hinata, dan ketika mereka melihat Reasht yang turun dari arena, Yuuki kemudian beranjak dari kursinya untuk menemui Reasht, tapi Hinata tidak bergerak sedikitpun. 'Bukankah tadi dia bilang kalau dia tertarik dengan Reasht?' pikir Yuuki saat melihat Hinata yang seolah tidak peduli.
.......................
.............
Aku kembali ke ruang khusus peserta turnamen untuk mengambil minuman, tapi di sepanjang jalan semua orang memperhatikanku. 'Sial, harusnya aku tidak pamer pada mereka' pikirku seraya menyesali keputusanku sebelumnya. Tak lama setelah aku masuk ke ruangan, aku mendengar suara laki-laki yang familiar dari belakangku.
"Hey, Reasht-san, itu tadi pertandingan yang sangat bagus" Aku berbalik dan benar saja, Yuuki sudah berdiri di depan pintu. Aku pun berjalan mendekatinya lalu kami berjalan keluar Colosseum.
"Itu bukan lagi pertandingan, tapi pembantaian" gumamku dengan lesu, namun tampaknya Yuuki sempat mendengarnya, karena dia langsung tertawa kecil sambil menganggukkan kepalanya.
"Haha~ memang benar, tadi itu sudah bukan lagi pertandingan tapi berkat itu kau memberikan kesan yang cukup kuat bagi para bangsawan. Ngomong-ngomong dari mana kau belajar teknik pedang itu?"
"Aku membuatnya sendiri karena saat aku berlatih dulu tidak ada satu teknik pedang pun yang cocok denganku"
"Hmm~ apa kau tidak ingin menonton sisa babak pertamanya?" tanya Yuuki.
"... Tidak, aku tidak terlalu peduli dengan yang lain, lagipula aku sudah lolos ke babak berikutnya" Setelah mendengar balasanku Yuuki kemudian menawarkanku untuk makan siang dengannya dan Hinata. Tentu saja aku menerimanya, terlebih lagi aku ingin melihat reaksi dari Hinata.
Saat penyisihan turnamen babak pertama telah berakhir, aku dan Yuuki menunggu Hinata di depan gerbang Colosseum. Dan tak lama kemudian Hinata keluar dari Colosseum, lalu berjalan langsung ke arah kami.
"Ayo, aku sudah sedikit lapar" ucap Hinata sebelum berjalan melewati kami begitu saja. Aku dan Yuuki bertukar tatapan lalu menggelengkan kepala kami bersamaan dan mulai mengejar Hinata.
Saat sudah sampai di salah satu restoran mewah, aku duduk berhadapan dengan Hinata dan Yuuki duduk di samping Hinata. Setelah makanan yang kami pesan telah dihidangkan, kami mulai menyantapnya, tapi aku bisa merasakan mata Hinata yang sesekali melirik ke arahku.
"Hm? Apa ada yang ingin kau katakan, Nona Hinata?" tanyaku pada Hinata yang kini terang-terangan menatapku. Dia kemudian mengambil sebuah sapu tangan lalu membersihkan noda makanan yang ada di mulutnya sebelum dia menjawab pertanyaanku dengan sebuah pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tainted Saint | Tensura x OC
Hayran Kurgu!Discontinued! Reasht adalah seorang pemuda polos dengan keterampilan pedang yang hebat. Dia selalu bertarung untuk melindungi yang lemah, dan tidak pernah meragukan teman-temannya. Namun pada akhirnya, bakat dan kehebatannya dalam berpedang membuat...