04

12K 1.2K 445
                                    

• HAPPY READING •

JANGAN LUPA VOTE DAN RAMEIN SETIAP PARAGRAF!

KALO ADA TYPO ATAU SALAH TANDA BACA BILANG.

°
°

"Nes, lo beneran gapapa?" tanya Dani.

Sejak kejadian di kantin tadi Anes tidak mau berbicara kepada siapa pun. Azzam dan Dani mencoba mengajak bicara Anes namun tidak ada respon apa-apa.

Anes berganti baju setelah itu dia duduk di uks sambil di periksa keadanya, dia sempat piangsan saat di periksa. 15 menit kemudia Anes terbangun dari pingsan dan dia kembali terdiam. Para petugas Pmr selalu masti ini keada Anes benar-benar baik.

Dani dan Azzam selalu setia mememani Anes dan membatu para petugas Pmr. Dani selalu mencoba menghungin Gyas namun sia-sia hp Gyas mati.

Mereka tidak berhenti untuk menghubungi Gyas, mereka mencoba menyuruh salah satu orang untuk mwngcek ke rumah Gyas dan mendapat kabar kalo orang tua Gyas tidak ada di rumah sampai besok siang.

Azzam mendekat ke Anes dan duduk di sampingnya. "Lo mau nemenin kita?"

Tidak ada jawaban dari Anes.

Azzam menghembuskan nafas. "Kita mau ketemu Gyas, lo mau ikut?"

Pertanyaan kali ini membuat Anes menoleh ke Azzam.

"Kak Azzam tau Gyas di mana?' Tanya Anes.

"Sebenernya belom tau Gyas ada di mana, tapi kita curiga Gyas ada di rumahnya." Ujar Azzam.

Melihat raut wajah Anes bias di debak dia ingin ikut, tapi takut terhadap Papi Gyas.

Hal itu Anes jarang mau ikut ke acara mereka yang di hadirin Papi Gyas dan selalu menghindar.

"Lo tenang orang tua Gyas lagi pergi besok siang mereka baru pulang," lanjut Azzam.

Anes mengangkat kepala dan senyumnya Anes mengembang.

"Aku ikut kak"

Baru saja Dani keluar kamar mandi dia langsung mendekat ke Azzam dan Anes.

Dani berdiri di samping Azzam langsung bertanya-tanya kenapa Anes bias tersenyum padahal tadi sebelum dia ke kamar mandi Anes masih menunduk kepala. Melirik Azzam yang sedang memainkan kukunya. "Lo apain Anes? Sampe dia senyum''

"Gua kasih tau kalo kita mau ke rumah Gyas dan dia mau ikut," jawab Azzam.

Mata Dani langsung melebar dengar perkataan Azzam. Ingin sekali dia menendang Azzam dari muka bumi ini. Padahal mereka berusah untuk tidak mengasih tau Anes.

Dani mencewer kuping Azzam tanpa peduli pukulan Azzam ke lengan Dani. Menyeret Azzam keluar uks dan melepas ceweran pada kuping Azzam. Menatap Azzam dengan sebal.

"Sih bego kita udah bilang jangan kasih tau Anes dulu AN-"

"Sabar Dan Sabar Dan,"Dani lansung mengelus dadak. Hampir saja dia mengeluaran kata itu.

ANESGYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang