11

7.1K 615 165
                                    

• Happy reading •

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

50 KOMEN LANGSUNG UPDATE!

⚠️⚠️⚠️

⚠️⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Demi Tuhan Mama malu punya anak kaya kamu!" bentak kasar itu keluar dari mulut Dira.

"Kamu itu udah kelas 12 Anes, kalo kamu ga pinter senggangnya Jangan buat orang masalah."

Anes sudah tertunduk sambil menahan tangisannya. Anes sudah wanti-wanti agar orang tuanya tidak mengetahui namun sia-sia, saat kedua orang tuanya lagi di luar kota mendapatkan telfon dari sekolah awalnya mikir kalau Nesa yang membuat masalah lagi, tapi dugaan mereka salah.

Sekolah menelfon karna kerusuhan yang di buat Anes dan Gyas di tambah lagi kalo ada korban dari kerusuhan itu.

"Kamu pikir keren kasus bareng cowo kamu? Ga, yang ada kamu malu-malu in Mama sama Papa!" Dira mendekat dengan enteng tangan Dira menjambak Gyas dengan kasar sehingga membuat rambut Anes rontok.

Anes sangat takut karena Ini kasus kedua kalinya setelah ia jadi korban bully Nesa di tambah lagi kasus ini dengan Gyas semakin membuat orang tuanya tidak suka Gyas.

PRANK

Sebuah gelas kaca di lempar kearah Anes, gelas itu di lempar oleh Yandi Papanya Anes. Yandi yang baru saja pulang dari kantor. Anes terkejut dan mundurkan langkahnya takut dengan tatapan Yandi.

"JANGAN BERGERAK DARI SITU ANESKA!" Teriak Yandi.

Yandi maju mendekati Anes sambil membawa pecahan gelas yang ia lempar tadi. Wajah Yandi sangat merah karna marah.

Tangan Anes langsung di tarik paksa sama Yandi, Anes mencoba membrontak namun tidak bisa. Pecahan gelas langsung di taro di tangan Anes dan tangan itu langsung di tutup yang ada pecahan gelas itu.

Anes sudah menangis sejadi-jadinya karna rasa sakit dari pecahan gelas itu menusuk-nusuk kulit telapak tangan Anes.

"Ini hukuman untuk kamu." Ujar Yandi tanpa peduli kesakitan Anes.

Darah terus mengalir dari tangan kiri Anes bahkan celana putih Anes sudah berlumuran darah tidak berapa lama Anes terjatuh dan duduk sambil bersandar di meja makan. Wajah Anes sudah pucat, mulutnya terus berkata.

"Sakit pa..."

Yandi kembali melempar namun bukan gelas, tapi piring kearah Anes. Lembaran kali ini pecahan piring mengenai pipi Anes dan Anes yang terkena pecahan itu menjerit kesakitan.

"SAKIT PAPA"

"Hiks... sakit pa..."

Dari tadi Nesa dan Marko melihat kejadian Anes di jambak, di tampar oleh Dira sampai di lempar Gelas dan piring oleh Yandi. Mereka sama sekali tidak ada rasa empati untuk membantu Anes yang ke sakitan.

ANESGYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang