mission failed

3.6K 688 71
                                    

Karena kejadian kemarin, [Name] merasa tertarik kepada Ran. Mata tajamnya yang menatap [Name] intens dengan raut wajah yang dingin kemarin membuat aura keren terpancar. Jadi teringat mantan :(

Misi [Name] hari ini adalah..

Mengajak Ran mati.

.
.
.

Benar saja. Sampai siang ini [Name] mengikuti Ran kemana-mana.

Seperti sekarang.

Ran sedang berada di mobil untuk membelikan Mikey dorayaki. [Name] ngintil dibelakang. Sampai mobil pun [Name] tetap berada didekat Ran, duduk di samping kursi kemudi.

Saat berhenti di lampu lalulintas, [Name] selalu berbisik kepada Ran untuk menerobos saja. Didepan sana, dari arah samping ada truk yang melaju kencang. Kalau Ran menerobos tentu saja akan terjadi kecelakaan yang membuatnya celaka.

Ran menatap [Name] tajam. " Kau mau membuatku mati? " Ucapnya.

Sedangkan [Name] hanya cengengesan.

" Ayolah~ menjadi hantu itu menyenangkan. Kau bisa membalaskan dendam mu kepada kribo biru itu "

Ran merenggut.

" Tak tertarik "

[Name] mendecih.

.
.
.

Ran dan Sanzu sedang melaksanakan tugas dari Mikey, yaitu menghabisi lawan bisnis Bonten.

Tentu saja [Name] masih ngintil dibelakang. Menonton aksi Sanzu yang sedang mengejeknya, serta Ran yang juga menjadi penonton sambil memegang pistol ditangannya.

Sanzu yang bertele-tele membuat [Name] kesal menunggu, bosan.

" Cepatlah Sanzu "

Sanzu menoleh kearah [Name] lalu berkata

" Minor dni dek "

Ucapnya yang memancing amarah [Name]. Padahal kalau dihitung dari umur lebih tua [Name], dih. Kalau masih hidup sih..

Sanzu kembali berceloteh, sedangkan [Name] beralih kepada Ran.

" Mati dengan menggunakan pistol tidak buruk juga loh, Ran " ucapnya sambil tersenyum.

Ran hanya menatap datar.

" Minor dni dek "

Setelah selesai menyelesaikan hal tadi, mereka bertiga kembali ke mobil.

Ran dan Sanzu asik mengobrol melupakan [Name] yang dibelakang. Ketika [Name] ingin bergabung ke obrolan, Sanzu selalu mengatakan minor dni dek.

Awas saja nanti sampai markas akan [Name] adukan ke lord Mikey tercingta.

Karena diacuhkan, [Name] lebih memilih memainkan cincinnya sampai sudah tiba di markas.

.
.
.

Sesampainya di markas, [Name] mulai beralih tujuan mengganggu Rindou. Mengalihkan rasa kesalnya kepada Ran untuk ditujukan kepada adiknya.

" Hey rambut ubur-ubur "

" Diam. "

" Rambut ubur-ubur "

" Pergi. "

" Nyinyo "

" Menjijikan. "

" Oi ubur-ubur "

" Diam, [Name] "

" Adik nyinyo~ "

" Minor dni dek. "

Itu berlangsung dari sore sampai malam.

Sedangkan Ran yang daritadi menyaksikan dua makhluk itu hanya memasang muka datar, lalu menghela nafas panjang.

Ran memang ateisme. Tapi untuk kali sini saja ia ingin berdoa kepada Tuhan untuk memusnahkan makhluk seperti [Name] didekatnya.

.
.
.

Halo lagi! Mungkin sementara aku jarang update dulu karena mau ujian sabtu nanti. Harusnya kemarin udah update tapi WiFi aku rusak T-T. Baru bisa sekarang.

Yang lagi ujian semangat ya-! Jangan lupa jaga kesehatan!

Dadah~

𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 || 𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang