"Lo siap gak har?," tanya seseorang yang tidak lain adalah chala, dirinya berada di depan harla dengan menggenggam lelaki manis berkulit tan itu.
Harla menggeleng, "gue gak tau."
Jinan tersenyum, menyentuh kedua pundak harla dengan tangannya, membuat harla sedikit tersentak.
"Kalo gak kuat mending kita gak usah datang aja ya? Kasian hati lo ngerasa gak enak kalo ada rayan."
"JANGAN, nanti miko ngira yang gak-gak kalo kita gak datang, hari ini tuh yang dinanti miko buat kita datang tau!"
Chala menarik tangan harla dan jinan, "tunggu apalagi? Mending langsung masuk mobil aja, kita ke pernikahan miko buat ngerhargain hari bahagia dia, bukan buat ketemu rayan."
Didalam perjalanan, jinan tidak melepaskan genggamannya pada harla, mengucapkan kata-kata penenang agar harla tidak gugup.
Karena jinan tahu, melupakan sosok yang telah mengisi hati itu sangat sulit, dan dia bisa merasakan bagaimana menyakitkannya menjadi sosok harla.
Chala menghentikan mobilnya tepat diparkiran hotel dengan jinan dan harla yang turun dari mobilnya, dengan jas hitam dengan gagah dan manisnya mereka masuk kedalam hotel yang penuh hiruk pikuk manusia didalamnya.
"Buset pernikahan manager aja udah segini ramenya, gimana kalo yang nikah gue sama kak jejev ya?," kagum jinan yang langsung mendapat tinjuan diperut oleh chala.
"Wah kak harla datang juga, halo kak harla!!"
Harla menyapa balik satu-satu orang yang menyapanya, memberikan senyum dan sign love membuat yang dinotis jejeritan.
Tidak hanya harla, chala dan jinan pun melakukan hal yang sama seperti harla.
"Mewah ya guys, gila gue kayak orang miskin masuk kesini," jinan terkagum-kagum pt2.
"Iya juga sih, kan katanya persiapannya udah dari 3 bulan lalu, makanya semewah ini," balas chala santai sembari mencari-cari sosok cintanya.
"Har, gue tinggal ya? Gue mau ketemu sama kak jev," ujar jinan agak tidak enak hati.
"Gue juga pengen ketemu joan sih, tapi lo gapapa?," tanya chala juga.
Harla tersenyum seraya mengangguk, "gapapa, kalian gabung aja sama pacar kalian, gue bisa jaga diri kok."
Harla berjalan melewati lautan manusia, sesekali tersenggol akibat tidak melihat ada yang lewat.
"Sendirian, seharusnya gue sama rayan, rayan pasti sama tunangannya."
Baru saja harla bergumam, dirinya mendapati sosok pasangannya lelaki dan perempuan yang sedang duduk di seberangnya dengan mata tertuju pada altar.
"Mereka sangat cocok, apa gue bisa ya mendapatkan rayan kembali.." lirihnya tanpa sadar meneteskan air matanya.
Ketika terdengar suara mic dibunyikan, cepat-cepat harla menghapus sisa air mata dipipinya, menatap dua mempelai berjalan diatas altar dengan senyum yang tidak pudar, harla ikut menyunggingkan senyumnya melihat miko sangat berbahagia di hari ini.
Janji dua mempelai itu diucapkan, suara tegas nan meyakinkan menggema dipenjuru hotel, membuat semua orang yang hadir ada disana bertepuk tangan dan berteriak "ayo ciumannya mana?!"
Disana, harla bisa mendengar suara teriak chala, jinan, dan jevian mengatakan "ciuman, ciuman, ciuman," yang membuat harla terkekeh.
Sebelum sesi pelemparan bunga, harla yang sudah tidak sanggup menahan air matanya lantas beranjak dan berjalan ingin menuju ke kamar mandi, —namun...
"TANGKAP YA?! SATU DUA TIGA!!!!"
Harla terkejut ketika dirinya terpeleset akibat bertabrakan dengan orang-orang yang ingin mengambil bunga itu, namun dirinya salah jatuh, karena dia jatuh tepat di pelukan rayan dan juga dengan bunga yang terjatuh di dada rayan hingga terantuk di kepalanya.
Harla terdiam, begitu juga rayan, dapat tersirat dimata mereka rasa kerinduan yang mendalam, dengan suara jantung mereka yang berdegup ribut membuat semua orang ikut terdiam dalam suasana penuh kecanggungan itu.
Dalam suara lirihnya, rayan berkata pada harla yang berkaca-kaca, "i miss you, la."
Dengan cepat harla bangkit dari pelukan rayan, berlari sekencang-kencangnya tanpa memperdulikan malu yang akan dia dapati.
Air matanya turun dengan deras, membasahi jas yang dipakainya, dengan muka pucat penuh derai air mata, harla mengunci pintu dari dalam dan menangis sekencang yang ia bisa.
Disisi lain, razmeen sangat terkejut dengan pemandangan didepannya, dapat ia lihat bagaimana euforia keduanya yang sangat kuat membuat razmeen merasakan rasa bersalah karena telah mengusik hubungan manis mereka berdua.
Razmeen terduduk dengan lemasnya, menunduk seraya memilin cemas baju gaun lilac miliknya, ada setetes air mata yang turun dari matanya, rasa salah kini menghampirinya.
"Razmeen bodoh, akibat keegoisanku, aku membuat dua hati merasakan rasa sakit."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ldr | Renhyuck tweets ✔
Novela JuvenilKisah cinta Harla emang rumit, berawal pacaran, mantanan, pacaran sama temennya mantan, putus sama temennya mantan, balikan sama mantan, putus lagi, balikan lagi, dan seterusnya bxb renhyuck lokal au abaikan timestamp fiksi 100% kata kasar & nonbaku...