4. hilang

1.3K 124 6
                                    

Pagi

"Hoam..."- Hinata

Hinata bangun. Hinata merasakan ada yang memeluk nya disaat dia melihat ke asal uluran tangan itu, dia melihat ada kembaran nya yang masih berada dalam alam mimpinya.

"Natsu bangun"- Hinata sambil mengelus wajah natsu

"Emm..."- Natsu

"Ohayou Natsu"- kata Hinata sambil tersenyum

"Ohayou sho"- kata Natsu sambil mengusap matanya

"Arigatou ne untuk yang kemarin"- Hinata

"Tidak apa apa sho" - kata Natsu sambil bangun dari tidurnya

"Maaf aku-" - Hinata

"Jaa, apa yang harus kita lakukan hari ini?" - Natsu memotong perkataan Hinata

"Eto... Natsu aku belum selesai berbicara nya"- Hinata

"Ya, ya, aku dengar kok."- kata Natsu tidak mendengarkan Hinata

"Jaa kita mau kemana?"- kata Natsu sambil menatap mata Hinata dengan berbinar binar

"..."

"Hah... Wakatta, kau menang natsu"- kata Hinata sambil menunduk

"Yatta! Jaa kita akan kemana?"- Natsu kegirangan

"Hmm... Entahlah, menurutmu kita harus kemana?"- Hinata

"Hmm..."- kata Natsu sambil berfikir

Mereka sibuk berfikir hingga secara tiba tiba ada suara ketukan pintu yang mengagetkan mereka

Tok tok tok!

"Uwah!" - teriak mereka berdua

"Hei! Kalian sudah bangun belum?! Ibu kalian menyuruh ku untuk memanggil kalian turun kebawah untuk sarapan"- yaku

"Ha- haik! Kami akan segera turun"- Hinata

"Haik! Arigatou ne yaku"- Natsu

"Ya, cepat ya, aku akan kembali ke bawah"- yaku

Shoyo pov

Beberapa hari berlalu sejak aku pergi dengan Natsu dan teman temannya. Dan sudah beberapa hari berlalu juga aku mulai terbiasa dengan bullying ini, ya... Tentu saja aku berbohong jika aku mengatakan aku baik baik saja.

Seperti yang kalian tau, ibuku jelas khawatir dengan kondisi ku. Bahkan Natsu terus menelpon ku setelah masing masing dari kami sudah pulang. Beberapa teman teman ku juga khawatir akan kondisi ku. Seperti... Sugawara san, kiyoko san, yaichi, Yamaguchi, dan mungkin tsukishima?

Aku kuat hanya dengan dukungan dari mereka, tapi aku juga lelah jika ini terus berlanjut.

Yamaguchi pov

Hampir setiap hari aku melihat Hinata dibully, tapi aku tak bisa berbuat apa apa dan hanya menyemangati nya. Aku sadar kalau aku memang pengecut yang tidak bisa membela teman ku sendiri.

Aku selalu kaget ketika aku melihat luka Hinata yang makin bertambah setiap harinya. Tapi hari ini aku lebih terkejut lagi disaat aku bahkan tidak pernah melihat Hinata di sekolah lagi.

Hinata tidak masuk sekolah mungkin wajar. Tapi di saat dia tidak mengangkat telepon ku, pikiran negatif mulai memasuki otak ku.

Aku mencoba untuk tetap positif dan berfikir bahwa Hinata sedang sakit. Jadi aku mencoba kerumahnya bersama dengan sugawara san dan tsukishima.

Tapi saat aku mengetuk pintunya, yang keluar bukan dari rumah Hinata melainkan dari rumah tetangga nya.

"Hey nak, apa kau mencari pemilik rumah itu?"- kata seorang nenek

"Selamat siang nek, iya kami mencari Hinata. Apa nenek tau dimana dia?"- sugawara

"Ohh, apa kalian tidak tau? Rumah itu sudah kosong sejak beberapa hari lalu"- nenek

Kami kaget mendengar berita itu, 'Hinata pergi? Pergi kemana? Apakah ini sebabnya dia tidak masuk belakangan ini?' mungkin inilah isi pikiran kami bertiga

"Kalau boleh tau mereka pergi kemana nek?"- Yamaguchi

"Hm... Kalau itu nenek kurang tau, tapi nenek rasa dia sudah tidak tinggal di Miyagi lagi"- nenek

"Baiklah, terima kasih nek atas infonya"- sugawara sambil membungkuk 45°

"Apa kalian teman sekolah nya?"- nenek

"Haik, kami teman sekolah nya"- tsukishima

"Ah souka, jaa tunggu sebentar ya"- nenek

"Nak! Ambilkan bungkusan yang ada di ruang tamu!"- teriak nenek

"Iya Bu!"- teriak seorang laki laki dari dalam

"Ini bu"- .

Ps: karakter seperti di atas ini cuma muncul sekali di cerita, jadi ga dikasih nama

"Makasih ya"- nenek

"Nah ini untuk kalian" - nenek

"Ehh ini?"- Yamaguchi

TBC

hai, aku kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang