"aduhhh pusing bet pala gue." Ringis nya saat merasa kepalanya yang sakit dan pusing.
Dia bingung dimana dirinya sekarang ini, kamar nya berwarna baby blue bukan hitam legam seperti ini. Suram sekali pemilik kamar ini,pikirnya.
"Akh ya gue ingat gue kan transisi ke tubuh nya clara, ehh transisi? Hmm apaan sih nama nya kok gue jadi Lola gini sih." Setelah ditelusuri lebih lanjut sungguh benar-benar suram sekali kamar tubuh yang ia tempati ini.
Clara termenung sambil memikirkan hal yang akan ia lakukan saat ia bertemu keluarga pemilik tubuh barunya ini.
Ceklekk... (Suara pintu di buka)
Terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, ia menghampiri Clara dengan raut wajah khawatir nya.
"Sayang kamu udh sadar hmm, ada yang sakit gak kita kerumah sakit yuk mommy khawatir sama kamu." Tuturnya kepada sang anak yang baru saja sadar dari pingsan nya.
Pingsan? Jelas-jelas sang anak sudah menghadap ke yang maha kuasa.
"Ehh hmm anu mmom_mommy gak usah khawatir aku udh gak apa-apa kok hehe." Ujar nya cengengesan sungguh ia merasa canggung.
"Bener kan kamu gak ada yang sakit, huft ya sudah kalau begitu kita turun kebawah yuk makan malam bersama." Ajak mommy kepada sang putri akhirnya ia merasa lega bahwa putrinya tidak ada yang terluka.
Tidak tahu saja bahwa putrinya sungguh-sungguh terluka dengan perbuatan sang Abang dkk dan si dedemit Nayla.
"Oke mom aku siap-siap dulu, mommy duluan aja nanti aku nyusul." Setelah mendengar jawaban putrinya ia pun turun kebawah dan membiarkan Clara bersiap.
Okey misi pertama nya adalah merubah penampilan nya dan mengambil hati Abang pertama nya untuk ia jadikan pelindung.
Hoho tak akan sulit untuk merayu pria apalagi dia sudah jagonya, Clara akan membuat matheo menyayangi nya dan setelah matheo ia pastikan twins akan ia buat luluh Deng perlahan.
Berjalan pelan tetapi hasilnya pasti, diam-diam juga harus menghanyutkan. Clara akan menghanyutkan si dedemit Nayla berserta kawan nya itu.
Didepan cermin ia melihat bayangan seorang gadis cantik, wahh bodoh sekali Clara yang malah berpenampilan nerd padahal wajahnya secantik bidadari eakk.
"Sungguh Dimana pun aku berada bahkan ditubuh baru ku ini aku tetap cantik bak bidadari. Akhh tidak sabar bertemu para cogan hahaha." Yahh sudahlah jangan diherankan lagi sifat narsis dan playgirl nya ini.
Setelah dirasa siap ia melangkah menuju ruang makan walau sebenarnya ia tidak tahu dimana letaknya. Semoga saja ia tidak tersesat ya kawan.
"Duhh ni rumah gede banget sih, biasanya kan ruang makan ada di bawah tuh nah itu berarti gue harus turun tangga ini? Yaelah Kenapa baru kepikiran sih." Lelah sudah Clara ini, karena ia sedari tadi sudah memutari area sekitar kamarnya tapi tidak juga menemukan ruang makan.
Di tangga terakhir Clara menengok ke kanan dan ke kiri ternyata ruang makan ada di sebelah kiri dan ruang keluarga ada di kanan.
Dari kejauhan Matheo memperhatikan gerak-gerik adik nya. Matheo sedikit termenung melihat penampilan sang adik yang tidak seperti biasa.
"Selamat malam semua maaf menunggu lama hehe." Ia tertawa Canggung apalagi melihat tatapan ke tiga pria yang ada disitu. Tolong dia seperti akan di telan hidup-hidup.
"Selamat malam juga sayang." Balas Mommy dan Daddy.
"Hm." Dan ini balasan kedua kakak nya Kenzo dan matheo. Kenzi? Ia hanya memutar bola matanya malas.
"Duduklah sayang." Ujar sang Daddy dan di balas senyuman oleh Clara.
"Ck drama." Sarkas kenzi.
Wahh kurang ajar sekali Kenzi ini "Apasih Lo demit sewot Mulu." Baru beberapa saat Clara disini sudah jengah saja dengan sifat Abang nya ini.
Anggota keluarga yang lain merasa heran, tumben sekali Putri/adiknya ini berani membalas ucapan pedas sang Abang Karena biasanya ia hanya akan menunduk.
"Sudah lebih baik kita makan dan setelah itu kumpul di ruang keluarga, ada yang mau Daddy sampai kan." Ujar Daddy menengahi karena ia tahu jika berlanjut tetap tidak akan selesai terlebih watak putra nya itu keras kepala dan tidak mau kalah.
"Iya dad." Kata Clara dan ke-3 Abang lucknut nya.
Next........🐈
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara transmigration (On Going)
Fantasy"WHAT TRANSMIGRATION? ini sungguh tidak masuk akal." "Berhati-hatilah dengan wanita ular itu." "Lo gak akan pernah bisa lari dari hidup gue Clara because you're mine." "Tidak akan ku biarkan kau hidup bahagia dan tenang Clara." "Lo harus tanggung ja...