1

2 1 0
                                    

Yah akhirnya waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB yang berarti waktu bekerja telah usai.Seorang gadis mungil nan manis bergamis maroon dengan kerudung navy segera membereskan meja kerjanya , karna ia tak mau terlambat kelas untuk kedua kalinya. Gadis itu bernama Elly Raina berusia 24 tahun,bekerja di salah satu perusahan kecil sebagai staff biasa juga berkuliah di Universitas Negri Jakarta jurusan Fashion Design.

"El ada kelas gak hari ini?,temenin gue beli novel dong"itu suara siti,teman kantor plus sahabat aku.

"sorry siti aku ada kelas jam 7,ntar aku telat lagi trus langsung deh tu badut ultimatum gak habis habis. Udah semalam dapat ultimatum,yak kali hari ini dapat lagi. Panas kuping eneng bang."jawabku menolak.bukan gak mau nemenin karna yah memang aku gak bisa. Kelasnya pak badut tu gak bisa telat walau 1 dtik pun.FYI Pak badut tu panggilan dia Badi Gendut. Badi namanya gendut yah karna dia bertubuh gendut.heheh maaf. Dia dosen Fashion concept harusnya humble dan penuh humorkan?biasanya guru yang berbau seni seperti itu tapi ini beda. Dia dosen killer. Oke skip

"yaah,,padahal pengen banget belinyaa,takut kehabisan"sedihnya

" ya mau gimana lagi. Kalau gak pergi sendiri atau tuh si kevin suruh temenin sekalian ada yang jaga.hahaha" jawabku saat kuliat kevin berjalan kearah kami.Kevin juga sahabatku,kami bertiga selalu membagi keluh kesah juga bahagia bersama,bukankah memang seperti itu dlam persahabatan?

"Apaan ni kok pada liat gue,terpesona ya sama kegantengan gue" ucapnya pede karna kami melihatinya sedari ia jalan.

"dih pede amat lu,muka modelan panci gosong gini dibilang ganteng" nyinyir siti. Aku hanya menggelengkan kepala lalu meninggalkan mereka yang sudah bisa dipastikan akan adu mulut dan yah itu takkan ada habisnya.Jadi aku memutuskan untuk berjalan terlebih dahulu karna tak ingin mengantri lift terlalu lama karna karyawan lain juga akan pulang dan menggunakan lift yang sama.Sebenarnya Lift nya ada banyak (gak banyak banget si) tapi yang dekat dengan ruang kerjaku hanya ini dan lagi aku malas untuk berjalan lagi ke lift lain.lebih nyaman di lift ini.ibarat hati kalau udah 1 yaudah mentok itu aja wwkwk.

"yeee muka kayak idol korea gini lo bilang panci gosong,periksa mata sana,mumpung dokter praktek THT masih buka tu jam segini"jawab kevin tak mau mengalah

"mata gue masih sehat walafiat gak perlu diperiksa,seharusnya yg diperiksa tu kejiwaan lo,dan isi kepala lo alias otak,uda berkurang tu stoknya"

Kan bahkan kami sudah mulai masuk lift mereka tetap berdebat.

"El kok kita ditinggal si,jahat banget"Omel siti

"hmm kalau aku nunggu kalian siap berdebat yang ada gak ikut kelas sampe selesai"ucapku sambil menekan tombol yang membawa kami menuju lantai bawah.

"yah gak gitu juga kali el" sanggah kevin dan aku hanya diam,malas untuk membalasya karna gak akan ada habisnya.dan tenagaku sudah hampir terkuras seluruhnya.jadi aku harus menyimpannya untuk kuliah nanti.aku selalu mengambil kelas malam, kecuali sabtu minggu,aku libur hehe.

Dalam lift seperti biasa sudah ada beberapa karyawan lantai atas didalam. Badan mungilku terhimpit oleh mereka yang memiliki badan lebih tinggi dariku,yang membuatku tak terlihat oleh siti dan kevin.posisiku dipinggir kiri bagian tengah.gimana si maksudnya paling pinggir tapi bukan pojokkan, sedangkan siti dan kevn didepan pintu lift.Aku mendengar desas desus para karyawan tentang bos kami yang mereka bilang bak dewa.tapi aku tak perduli tentang itu.dari pada mendengarkan desas desus mereka lebih baik aku mendengarkan lagu 7 bujangku hahah.aku mengeluaran poselku dan dan memasang earphone ketelingaku lalu menghidupkan musik.yah ini lebih menarik.

Lift berjalan aman hingga lantai yang dituju tanpa mereka semua sadari ada 1 pasang mata yang memandangi el dengan senyum simpulnya.


Assalamualaikum,,
Annyeong Yeorobun,,,
Ini Cerita baru akuuu,semoga kalian sukaaa ya
Jangan lupa vote and comment yaa,,biar kita makin deket and pastinya makin semangat nulis aku nya,,

See You,,

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang