2

1 1 0
                                    

Langit sangat indah malam ini,bulan purnama juga bintang bintang seperti sedang tersenyum kepada bumi.tapi tidak dengan lelaki 27tahun berwajah tampan nan berkarismatik yang sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang ini. Sedari jam 7 sore ia sudah memutari kota Jakarta ini,tapi tak bisa juga pikirannya bisa tenang. Ia harus mencari cara agar ibunya tak terus menuntutnya untuk memberinya menantu.dan salahkan mulutnya yang sore tadi berkata keibunya bahwa ia sudah menemukan pacar dambaannya.Tapi jangan salahkan dia juga.itu terucap begitu saja karna ibunya terus terusan merengek agar dia mau menikah.oke panggil saja lelaki itu Revan.

Pada akhirnya Revan memberhentikan mobilnya disalah satu taman yang terlihat tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang berjalan jalan dan pedagang. Revan memutuskan untuk berjalan jalan sebentar ditaman itu.

Saat tengah melihat lihat matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Seorang gadis mungil diperkirakan memiliki tinggi 145cm dan bb 45kg sedang duduk termenung sambil memakan gulali dari tangannya dan mengayunkan kakinya yang tertutup gamisnya.dari mana revan tahu yah karna ia melihat sepatu yang sedikit terlihat bergoyang gyang. Gadis itu seperti orang yang sedang memiliki banyak masalah hidup dan yah mungkin seperti dirinya datang kesini hanya sekedar untuk menenangkan pikiran.

Revan berhenti berjalan dan tetap memperhatikan gadis manis itu sampai akhirnya "Astaghfirullah," ia tersadar dan langsung beristighfar. Ia melanjutkan jalannya sambil menerima telpon dari ibunya yang menanyakan keberadaannya,karna ibunya tak sengaja melihat bayangan anak lelakinya. Ia berjalan terus tanpa sadar langkahnya mulai mendekat ke arah gadis tersebut.

Bruk..

"Astaghfirullah.."

"Maaf mbak maaf gak sengaja"

"lain kali jalan liat liat dong mas.masa kursi dipiggir gini bisa ditabrak jalannya ada ditengah lo itu."omel gadis itu.

"yah kan saya sudah minta maaf dek,saya lagi menerima telpon mama saya."terang revan memberi alasan yang memang bener adanya."Aduh,Ini gimana sih kok bisa bisanya gue jalan kearah nih cewek,pake segala nabrak bangkunya lagi.untung ga nyeruduk ni cewek ketanah."lanjutnya dalam hati

"hah? DEK? Sejak kapan saya jadi adek kamu."ucapnya tak terima karna gue panggil dek.

"eh? Masih smp kan,masih adekan saya dong."Jawabku pede, apa yang salah? Badannya juga kecil gini pasti masih sekolah muka juga imut begini.

"SMP?saya bahkan sudah bekerja,dan yah memang saya awet muda,wajar si kalau anda berpikiran bahwa saya masih sekolah.huft"jawab El dengan nada kesal

"Berapa umurmu?"tanya Revan penasaran karna ia baru saja mengingat sesuatu.

El hanya menaikkan satu alisnya tanpa menjawab.

"Saya hanya ingin tau,karna saya pikir umurmu tak menampakkan bahwa kamu sudah tamat SMP adik kecil."jawab revan sambil terkekeh seakan tau apa yang dimaksud El.

"Saya sudah 2.4.T.a.h.u.n."kesal el sambil menekan kata kata di umurnya.

"Loh loh loh,kok kamu disini?sama perempuan lagi.Siapa perempuan cantik ini?"

Saat ingin menjawab revan dikejutkan dengan kedatangan ibunya yang secara tiba tiba dan langsung memberikan pertanyaan.

"Apa ini Al?"belum terjawab pertanyaan sebelumnya mamanya sudah memberi pertanyaan berikutnya,hadeeuh.

"Bukan siapa siapa ma"jujur Revan. "Kenapa Mama bisa disini?.Ah iya tadi Mama menelpon menanyakan apa aku ditaman? Karna Mama seperti melihatku.Tapi terputus karna aku menabrak kursi wanita tadi"lanjut revan dalam hati berdialog sendiri.

"Mama tidak pernah mengajarimu untuk menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab Al"

"Maaf saya permisi"pamit El karna ia malas ikut campur perdebatan anak dan mama yang tak ia kenali ini,dan badannya sekarang sudah sangat lelah butuh istirahat,karna selepas kuliah ia langsung ketaman untuk merefresh pikirannya yang selalu dipenuhi kertas kertas putih bernoda hitam, tapi malah berujung bertemu pria ini.

Dukk

"Astaghfirullah, ap.."kaget el karna saat akan melangkah ia dihadang oleh dada bidang milik Revan. ucapan El terpotong dengan kata kata Revan yang membuat 3 perempuan itu kaget dan melongok

"dia tunangan Al ma,malam ini Al baru saja melamarnya,iyakan?"Ucap Revan lantang sambil mengangkat tangan El menunjukkan cincin dijari manisnya.

"ha?"jujur saat ini ia tidak bisa berfikir dan tidak dapat mencerna kata kata lelaki yang baru ditemuinya ini.terus ini apa cincin dijari manisnya? Sejak kapan ada cincin ini dijari manis sebalah kananya? Apa lelaki ini yang memakaikannya? Tai kapan?

"Aku? tunangan kamu?"tanya El dengan muka terkejutnya itu.

"Iya kan Aku barusan aja ngelamar kamu,kok masih syok gitu si,santai aja ini mama aku"jawab Revan sambil memberikan kode lewat mata ke El

"Tap..."

"Ya ampuun mama seneng banget, akhirnya kamu nemenuin gadismu ,pokoknya segera mama urus acara pernikahan kalian, mau tema pernikahan apa sayang? ada pernikahan impian? bilang sama mama. mama yang bakal urus semua, aduh ya ampun punya mantu cantik banget, keliatannya kamu soleha lagi,udah jangan sungkan sama mama,oya siapa nama kamu" cerocos Bu Tami kesenangan.

"Ha? Eh emm Elly Bu,biasa dipanggil El"jawab El seadanya,Ia masih bingung.

"Emm maaf Bu tapi saya bu..."ucapan El di potong oleh Bu Tami

"Jangan Bu dong , Mama aja kan sebentar lagi jadi istrinya Revan."

"Eh?"bingung Elly,jujur dia masih bingung dengan kejadian ini,maksdunya apa?

"Ya ampun masih malu aja,yauda deh lanjut dulu,jangan lupa antarkan pulang ya Al,awas kalau kamu sakiti dia"Ancam Bu Tami ke Revan sambil melenggang pergi menggandeng Tasya, sepupu Revan yang sudah lama tinggal dirumah revan bahkan sudah dianggap adik sendiri.

Elly yang masih bingung langsung meihat ke arah lelaki yang ada disampingnya sambil menyilangkan tangan di dada seraya menaikkan satu alisnya seakan bertanya apa maksdunya ini. Revan yang ditatap seperti itu hanya menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal dan pergi begitu saja setelah mengucapkan terima kasih.

"Woy,,"Teriak El tapi tak digubris oleh lelaki itu.

"Aneh."Elly semakin bingung dibuatnya. Tak mau ambil pusing Elly segera melangkah pergi. Lagi lagi langkahnya terhenti . Bukan karna dada bidang itu lagi tapi karna laki laki yang selalu mengejarnya.Aldi.laki laki yang rela melakukan apapun demi cinta dari seorang Elly Raina. Ely langsung putar arah dan jalan sedikit berlari.

"Ellyyyy..." Panggil Aldi sambil berlari saat melihat wanita pujaannya berada ditepat yang sama dengan nya dan tidak terlalu jauh dari tempanya berada.El pura pura tidak mendengar dan tetap berjalan mensejajarkan langkahnya dengan lelaki didepannya yang sepertinya lelaki aneh tadi.

"Elly ini beneran kamu kan" tanya Aldi saat sudah sampai di samping wanita pujaannya itu.

"Eh Aldi?"jawab Elly pura pura kaget dan lelaki disebelahnya pun ikut berhenti.



Assalamualaikum
Haayyyy guys,,,

Terima Kasih sudah membaca.Jangan lupa Vote dan comment ya,

Biar makin semangat nulisnya,wkwk

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang