3

272 63 1
                                        


"Taehyung, aku memiliki pertanyaan serius." Ucap Jungkook.

"Hah? Apa? Soal pekerjaan?"

"Aku tidak membawa urusan pekerjaan pulang." Jawab Jungkook kemudian tersenyum.

Mereka duduk berhadapan di meja makan kecil milik Taehyung. Ada dua mangkuk nasi, ayam, brokoli, dan potongan paprika merah kuning. Taehyung memasak makan malam dengan cepat yang membuat Jungkook terkagum, dia juga tertawa karena merasa terhibur saat Taehyung menjatuhkan pisaunya.

"Lalu apa yang ingin kau tanyakan?"

"Hmm..., apa kau sedang menyukai seseorang sekarang?"

Taehyung beruntung tidak tersedak oleh nasi yang tengah dikunyahnya. "Tidak, aku tidak sedang menyukai siapa-siapa." Jawab Taehyung, tentu saja dia berdusta karena orang yang dia sukai sedang duduk di hadapannya.

"Hmm..., kenapa bertanya seperti itu?"

"Ah itu, aku hanya penasaran." Jawab Jungkook kemudian tersenyum.

"Jungkook? Bagaimana denganmu?"

"Ada seseorang yang menarik perhatianku sejak lama."

"Ah. Baiklah." Tanggap Taehyung pelan dengan hati yang seolah terasa nyeri, hanya sebentar. Pada akhirnya Taehyung kembali memutar peraturan pasti di dalam kepalanya. Bahwa Alpha untuk Omega, seorang Beta tidak akan mendapat kesempatan. Bermimpi saja terlarang.

"Ada lagi satu pertanyaan."

"Katakan." Balas Taehyung bersikap sok acuh tak acuh.

"Apa arti cinta untukmu?"

Taehyung mengerutkan kening menatap Jungkook, sungguh pertanyaan macam apa ini, terlebih lagi ini adalah tipe pertanyaan yang tidak mungkin ditanyakan oleh seseorang seperti Jungkook.

"Arti cinta? Ayolah." Balas Taehyung kemudian tertawa.

"Jawab saja." Balas Jungkook dengan tatapan serius.

"Ehem." Taehyung membersihkan tenggorokannya. "Arti cinta..., aku tidak terlalu paham tapi bagiku aku rasa...," Taehyung menatap Jungkook, menatap kedua mata Alpha di hadapannya ini. "Ketulusan."

"Kenapa seperti itu?"

"Cinta bisa menjadi sangat tulus karena dia akan tetap mencintai meski tidak mendapatkan apa-apa."

"Boleh juga, kalau menurutku cinta itu bodoh."

"Aku mengerti untuk Alpha sepertimu cinta hanya basa-basi belaka." Balas Taehyung sambil lalu, lantas kembali menikmati menu makan malamnya.

"Cinta itu bodoh karena cinta tetap ada di sana, meski dia tidak akan mendapat balasan. Bagiku cinta yang seperti itu menjadi bodoh."

Taehyung mengangguk pelan. "Padahal kepalamu mengatakan pergi, kau tidak akan mendapatkan apa-apa di tempat yang sama, tapi hatimu masih berharap."

"Ya." Balas Jungkook singkat.

Taehyung berhenti mengunyah nasi di dalam mulutnya untuk lima detik karena lima detik itu, dia merasa Jungkook menatapnya dengan penuh rasa sakit, seolah dia sudah terluka begitu dalam. Namun, Taehyung tidak tahu mengapa Jungkook memberinya tatapan seperti itu.

"Habiskan makan malammu, setelah itu mungkin kau mau mandi, aku akan menyiapkan tempat tidur untukmu."

"Aku tidak akan menginap, setelah makan malam aku akan pulang. Aku sudah merasa jauh lebih baik, tentu saja aku tidak mungkin merepotkanmu lebih dari ini." Cengir Jungkook.

"Hei, aku akan meminta bayaran dari semua kebaikanku ini." Canda Taehyung.

Jungkook tertawa pelan bersama dengan Taehyung yang mengikuti tawanya, dia tidak tahu apa Taehyung sedang berpura-pura seperti dirinya sekarang. Rasanya sakit saat bersama Taehyung, namun dia tidak bisa pergi dari sisi Taehyung.

"Aku...," Jungkook nyaris terbawa suasana hatinya, dia nyaris mengucapkan kalimat yang akan menyeret keduanya dalam bahaya juga pusaran kerumitan.

"Kau apa?"

"Aku sudah kenyang." Jungkook berpura-pura dengan cepat.

"Hei, habiskan nasi di dalam mangkukmu." Taehyung melempar tatapan mengancam yang terlihat menggemaskan bagi Jungkook.

"Aku sudah kenyang." Keluh Jungkook.

"Aku akan memberimu semangat supaya kau menghabiskan seluruh makan malammu."

"Sungguh Taehyung, kau teman yang kejam." Keluh Jungkook.



* * *

ABNORMAL [KookV] PDF ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang