"Jungkook! Hei, Tuan Muda! Rupanya kau di sini!"
Benar, namanya Jungkook. Seorang panglima perang yang diutus langsung oleh sang Raja. Berserker tangguh dengan kekuatannya yang tidak main-main. Bersama alpha-alpha lain dirinya menyerang musuh, melindungi masyarakat dan menjaga keamanan dan keutuhan dari Kota Velia tercinta. Jungkook adalah berserker yang jadi idaman para Omega, prestasi dan dedikasinya untuk kerajaan dan masyarakat sungguh tinggi. Tubuhnya tegap, langkahnya pasti, dan tatapannya selalu ditutupi oleh topeng zirah yang kaku. Tapi masyarakat tau siapa sosoknya itu, si tampan yang sungguh rupawan.
Teman-temannya menyambutnya dengan ramah, alpha-alpha kuat kebanggan Balenos. Mereka dikirim untuk menjadi pria tangguh, yang akan melindungi Ibu Kota Velia tercinta, dan menjadi seorang Berserker adalah tujuan mereka. Berserker akan maju di garis medan perang terdepan bersama para Hasashin, Gladiator, dan Lancer.
Kembali lagi pada Jungkook yang kini sibuk menerima sambutan itu dengan senyum kaku, menyebalkan namun seperti itulah dirinya: apa adanya. Ia masih sibuk memeriksa perlengkapan berburu yang ia bawa, menyiapkan sebotol minuman untuk dirinya sendiri. Jungkook melirik ke arah datangnya suara sembari menenggak rakus air sungai yang dingin dan menyegarkan saluran tenggorokannya.
Beberapa gerombolan Alpha itu masing-masing membawa hasil buruannya. Untuk mereka santap di tengah hutan belantara.
"Hai," sapa Jungkook dengan salah satu tangan yang terangkat. Lantas ia menggeser duduknya agar yang lain dapat beristirahat di sebelahnya. "Kalian sudah selesai?"
"Kau lihat sendiri, Tuan Muda! Kami masih saja belum bisa menandingi ketangkasanmu dalam berburu," kata seorang pria dengan rambut diikat. "Kau memang nomor satu diantara berserker yang lain!"
Jungkook tersenyum kecil, temannya sedang memuji dirinya. Ia mengangguk kecil beberapa kali lalu menyahut dengan ramah. "Terima kasih untuk pujiannya. Berlatihlah lebih giat lagi agar bisa mengalahkanku." Jawab Jungkook dengan percaya diri. "Kalian bawa apa saja? Aku sudah siapkan api untuk membakar semua tangkapan kita."
"Wah, baik sekali Tuan Muda kita!" kata seorang dengan senyum yang menyebalkan. Suaranya cempreng namun sangat menyenangkan. "Mari kita makan-makan!"
"Panggil Jungkook saja." Jungkook menghembuskan napasnya lelah, teman-temannya senang sekali memanggilnya dengan jabatan itu.
Lalu, pria lain dengan mata sipit berujar ketus. "Lakukan saja jika kau ingin mati di makan paus Pulau Padix di laut Arsha." Lalu ia melanjutkan. "Kalau aku sih, tidak mau."
Semua orang tertawa di sana. Memang tidak ada yang menyangkal bahwa Jungkook adalah cucu kebanggan Raja. Maka siapa saja yang berani untuk mengganggu Tuan Muda, maka mereka akan dikirim untuk menjadi mangsa bagi paus raksasa mematikan Pulau Padix di Laut Arsha.
"Oh, Suga! Kau sungguh lucu!" Kata temannya yang lain, yang diolok-olok karena sudah berani mengganggu Suga. Namanya Jimin. "Ngomong-ngomong, pernahkah kalian mendengar kisah tentang legenda dari paus mematikan Pulau Padix?"
"Aku!"
"Ya, kau Hoseok," kata Jimin dengan lagak seperti seorang moderator.
"Aku pernah mendengarnya." Hoseok menjentikkan jemarinya dengan semangat, seolah ia mendapatkan lagi ingatan yang tersimpan baik dalam kepala. "Ibuku pernah bercerita tentang Pulau Padix yang tersembunyi di Laut Arsha. Laut itu bersebelahan dengan Laut Balenos. Tepat di utara. Ia terlindungi karang dan juga awan hitam yang menyeramkan. Ibuku juga bilang, bahwa pernah ada orang yang ingin mengambil harta karun di sana, namun sekuat apapun Alpha yang kita miliki, tetap saja, mereka semua akan mati termakan paus raksasa itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [KookV] PDF ✅
Fanfiction"Aku akan menunggu, seperti yang kau inginkan. Namun dengan satu syarat." Dan Jungkook turut hembuskan doanya di setiap kata yang terucap. "Kumohon jangan kemana-mana." Jungkook harap, langit Velia mengamini doanya itu. [KOOKV - YAOI - ABO - NC] P...