3

120 23 0
                                    


Yang Jungkook ketahui begitu ia sampai di pantai Velia adalah corsair yang kedatangannya dapat dikatakan tidak sedikit. Ada banyak sekali kapal-kapal besar dengan bendera khas sabit corsair di masing-masing ujungnya. Jungkook diam. Ia memperhatikan di sekitarnya yang kacau. Beberapa kali Jungkook tersenggol bahkan hampir terjatuh oleh orang-orang yang berlarian menyelamatkan diri. Warga yang sedang bekerja di sekitar pantai berhamburan untuk menyelamatkan dagangan serta menyelamatkan diri. Kedatangan corsair—sang bajak laut—tak serta merta tanpa alasan, yang masyarakat ketahui dari dahulu, pastinya mereka (corsair) datang untuk maksud tertentu.

Apalagi kalau bukan merampok?

Apalagi kalau bukan menculik omega-omega di Velia?

Apalagi kalau bukan—

Jungkook adalah Jungkook. Ia tetaplah manusia yang juga bisa memikirkan sesuatu secara berlebihan. Namun, ia punya penguasaan diri yang sangat baik, sehingga dirinya tak akan mudah goyah walau situasi seperti ini bisa buatnya panik sekejap. Jungkook melangkah mendekati dermaga, berdiri di perbatasan barisan terakhir orang-orang yang menyaksikan kedatangan corsair itu. Dapat ia lihat para berserker dan beberapa klan hasashin berkumpul di barisan pertama, seperti membentuk formasi perang dalam siaga dua. Jungkook meraih teleskopnya, dan dapat ia lihat pemimpin corsair melompat dari kapal yang paling besar diantara dua puluh kapal lainnya.

Jungkook bersiul, dan tak lama kemudian datanglah burung elang laut terbang dari arah utara perairan Velia sebelum mendarat di lengan Jungkook yang tertutup baju zirah yang kuat. Lantas sang berserker utama itu mengikat pita berwarna merah pada kaki elang itu, dan menitahnya pergi dengan segera.

"Sampaikan pesanku pada yang mulia Raja," bisiknya dalam hati.

Tak lama kemudian keributan mulai terjadi ketika semua anggota corsair turun dari kapal. Mereka berdiri di sepanjang garis pantai Velia, membentang jauh hampir seperti menutupi indahnya Laut Arsha yang penampakannya terhalang tubuh-tubuh menyeramkan itu. Semua masyarakat protes dan ada juga yang panik. Perempuan dan anak-anak di sana digiring untuk masuk rumah masing-masing atau sekedar menyelamatkan dan menyembunyikan diri, sementara para lelaki membentuk formasi di belakang para klan-klan terkuat.

Angin laut berhembus dari utara, terik berganti teduh namun itu sungguh tidak menyenangkan apalagi dalam situasi sekarang. Salah satu suara yang paling menggelegar menguar mengisi langit yang seolah beku, membangunkan bulu kuduk tiap insan yang ada di situ, mengingatkan mereka bahwa sosok itu sungguh tidak main-main dalam berucap.

"Wahai rakyat Velia! Rakyat yang diberkati Balenos, dicintai Chalpeon! Dengarkan baik-baik kabar ini!" kata pemimpin corsair itu. "Aku Carlos! Pemimpin la Corsair, akan memberimu berita bahagia, dan kalian pasti senang mendengarnya."

Siapa yang tidak kenal Carlos? Tubuhnya tinggi besar, rambutnya ikal berantakan, dengan jambang dan kumis yang lebat khas seorang bajak laut. Ia angkat kedua tangannya dalam gestur salam yang ramah, namun justru mendapat cemoohan dari masyarakat. Ia nampaknya tahu dengan perlakuan orang-orang Velia padanya, namun dirinya memilih untuk tidak peduli. "Kami datang tidak untuk melakukan sebuah kudeta, namun kami datang untuk membuat perdamaian!" lanjutnya dengan percaya diri.

Sontak semua orang yang ada di situ, khususnya orang-orang Velia sendiri menarik napas tak menyangka mendengarnya. Terdengar sangat mustahil mengingat betapa bengisnya mereka-mereka itu—sang Corsair—terhadap rakyat tahun lalu. Semua orang menjatuhkan pandangan menghakimi pada gerombolan manusia yang membawa kapal-kapal layar yang besar itu. Sungguh sulit menerima terhadap apa yang baru saja si pemimpin corsair itu katakan.

CAMOUFLAGE [KookV] PDF ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang