BERDARAH

17 3 0
                                    

Setelah menghabiskan makanannya, Mereka bertiga memutuskan kembali ke kelas. Jam masuk menunjukkan kurang lima menit lagi. Dengan waktu yang tersisa, tiga serangkai itu melambatkan langkah kakinya. Memang sudah hal lumrah bagi mereka terlambat masuk jam pelajaran yang tidak mereka sukai. Atau bahkan Moana harus berpura-pura sakit agar di ijinkan ke UKS untuk bersantai ria.

"Gila cowok tadi bikin gue kesel."

"Siapa si mo?" Tanya Titan.

"Gak tau namanya gue, pokonya badannya itu kurus kaya voldemort. Terus hidungnya mancung panjang gitu. Yah cakep, Cuma lebih cakepan aldi sih daripada tuh cowok congkak."

"Emang Voldemort mancung? Bukannya dia bernapas pake kulit ya." celetuk Dimas.

"Dimas cantik, gue saranin lo diem deh. Lu mau gue sumpahin dede lo berubah jadi celengan." Moana mengancam Dimas dengan tangan yang sudah merangkul tubuhnya.

"Dih apaan si mo, gue kan nanya. Apa salahnya si. Lo marah-marah mulu, cepet tua ntar." Dimas menggerutu dan menjauhkan tangan Moana dari tubuhnya.

KRING...

Jam pelajaran dimulai tapi mereka masih berjalan santai, tidak seperti anak lainnya yang berlarian agar tidak telat masuk ke dalam kelas.

"Gue jadi males ikut pelajaran Kakek Suhud." Ucap Moana.

"Gue juga sama, Badan gue capek banget habis kejar-kejaran sama lo." Timpal Dimas.

"Sebenernya gue juga, tapi gue gak bisa bolos. Kalian tau sendiri gue banyak ijinnya. Yang ada ntar gue bego lagi pas ngerjain Ujian tengah semester. Dan kalau gue oon yang bantuin kalian siapa? Gak mungkin anak kelas lainnya mau kasih contekkan lo berdua."

"Iya juga sih, secara lo adalah teman seumur hidup gue yang baik, berkarisma, suka menolong dan tidak sombong. Gak kaya si kunyuk Dimas, gue nebeng motornya aja ogah-ogahan gitu." Moana melontarkan kata-kata dengan nada ketus.

"Tuhkan gue kena lagi, yaudah deh gue masuk kelas aja sama si Titan. Gue males sama Moana, gue jadi serba salah mulu." Ujar Dimas tidak terima.

"Yaudah bye.. Gue mau ngadem aja di uks. Kalau ada yang tanya gue dimana bilang aja lagi sakit perut gara-gara menstruasi, Ok?" Moana tersenyum dan memberi sebuah jempol untuk temannya, lalu ia berjalan ke arah berlawanan.

Ketika sampai di ujung lorong dekat UKS, matanya menangkap sosok cowok yang ia temui di kantin. Dengan membawa buku dan berjalan menatap kedepan, cowok itu terlihat sangat sombong dimata Moana. Bukannya masuk kedalam UKS, dirinya malah menghampiri cowok itu. Moana berjalan tepat di samping cowok itu berupura-pura tidak melihatnya. Dari kepalanya terbesit sebuah ide yang membuat ia terpekik senang.

Gubrak...

Cowok itupun tersandung kaki Moana. Ya! itu adalah ide licik Moana untuk memberi pelajaran kepada cowok angkuh seperti dia.

"Oh my god.. sorry sorry, kaki gue tergelincir tadi. Sorry ya, gue gak liat lo."

Moana membantu cowok itu mengambil semua buku yang terjatuh.

"Gak papa." Jawab cowok itu tidak sadar.

Moana menahan tawanya, dia sangat senang melihat wajah polosnya itu. Apa dia tidak menyadari keberadaan Moana saat ini.

"Makasih sudah di bantu, Lo?" Muka cowok itu seketika syok melihat Moana.

Moana yang merasa senang hanya berdiri dan mengukir senyum smirk kemenangan.

"Lo sengaja bikin gue jatuh?"

"Kan gue udah bilang gak sengaja dan gue juga udah minta maaf." Ucap Moana sambil melipatkan tangannya di depan dada.

MoanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang