Gegara gabut ibukku habis drop malam ini.
Iseng nulis cerita.
Sang Adi Laksa
Dahulu di desa kecil bernama desa Turian. Hiduplah Dyah Ratih sebagai gadis sederhana putri dari empu pemasupati (memblessing) pusaka. Putri empu Wiswantaka itu sudah beranjak remaja.
Putri itu mulai menyukai dan belajar tentang rempah dan daun2 yg memiliki khasiat baik dalam pengobatan dan juga mendalami jalur kiri yaitu upas atau racun.
Putri itu selalu mandi di sungai Cadas Wulung. Semua bebatuan bahkan kerikilnya hitam. Air yang jernih dan segar disana dia mandi dan mencuci baju disana dengan ibu saudara serta warga lain.
Datanglah laki2 umur 17 dia entah datang dari mana menghampiri ibu Dyah Ratih menanyakan tempat istirahat serta bertanya tentang Drajat Seka. Yang berada di desa Pamotan lereng Gunung ring cilik (jaman sekarang Gunung Pecel Pitik).
Ki Drajat Seka adalah seorang guru kanuragan dab kesaktiannya sangat terkenal di daerah Timur saat itu desa Pamotan berada di timur desa Turian..
Pemuda itu mncari tempat penginapan d desa Turian ternyta dekat dengan rumah empu Wiswantaka. Pemudayg selalu menampakkan wajah ketegasan keseriusan dan lebih pada arogan. Hal ini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar pedesaan. Ya Adi Laksa dia memperkenalkan namanya.
Dyah Ratih mendalami pengobatan setiap pagi menjemur daun akar yg memang turunan dari ibunya yaitu sebagai orang pengobatan alami. Dyah Ratih yg ceria dan suka berbincang2 dengan orang menyapa ksatria Adi Laksa dan Adi Laksa menyapa dengan singkat dan seperlunya saja.
Beberapa kali Adi Laksa berbincang dengan Dyah Ratih dan melanjutkan perjalanan ke desa Pamotan.
Dyah Ratih seiring bertambah usia dia mendalami seni memanah juga hal spiritual dengan condong jalur kiri.Setelah bbrp tahun Mereka dipertemukan di Sungai Cadas Wulung ketika Adi Laksa akan kembali ke kerjaan Singha Wulung. Tetap di nuansa yg dingin dari Adi Laksa dan Dyah Ratih dengan sifat supel dan ceria.
Selang satu bulan berlalu di Sungai yang sama datang pasukan kerajaan Singha Wulung sontak membuat para wanita d sungai yg sedang mencuci itu kaget berada di sekitaran pesisir sungai. Datang Adi Laksa dengan pakaian lengkap dan mewah datang dan turun dr kuda.
Dia berkata kepada ibu Dyah Ratih bahwa ingin memboyong anak perempuannya Dyah Ratih ke istana. Seribu pertanyaan bagi ibu Dyah Ratih yg ketika itu tidak ikut ke sungai. Karena mengenali identitas adalah orang kerajaan.
Anaknya membuat kesalahan apa.
Berurusan dengan siapa.Pulanglah sang ibu tak lama disuusul dengan Adi Laksa beserta pasukannya. Dyah Ratih kaget dengan pemandangan tak lazim ini. Siapa yg bisa menolak perintah kerajaan...
Bersambung
YOU ARE READING
Sang Adi Laksa
Historical Fictionpangeran Adi Laksa yang menikahi selir dari kasta yang berbeda penuh dengan intrik kerjaan dan kisah cinta yang menguras air mata