Chapter 2
TAK SEINDAH DONGENG
Setelah Dyah Ratih melihat ibunya pulang kerumah dalam keadaan tergesa-gesa seribu pertanyaan dalam dirinya. Sampai pada sang ibu mempertanyakan apa saja yang mereka lakukan selama Adi Laksa singgah di desa Turian itu.
Dyah Ratih pun bingung entah pertanyaan apa dan harus dijawab apa tak lama nampak dari kejauhan Adi Laksa dengan menaikki kudanya diikuti beserta pasukan dengan membawa bendera kerajaan.
Adi Laksa yang nampak dengan pakaian kebesaran dengan gagah meminta kepada Dyah Ratih agar segera bergegas dan membawa ke istana. Siapa yg tidak bisa menolak permintaan dari kerajaan.
Dengan haru biru keluarga sang Empu saling menangisi kepergian saudara , putri mereka. Entah terjadi apa dan smua terjadi begitu cepat. Tanpa ada penjelasan apa2.
Adi Laksa meminta pesanan 2 belati kecil yg sudah di mantrai. Membayar dengan 2 kantong emas mgkn bisa utk hidup 3 tahun kedepan. Mgkn juga sebagai tanda bahwa putrinya akan di bawa ke istana.
Dyah Ratih menangis dibawa oleh tandu dan seribu pertanyaan dalam dirinya ketika dalam tandu. Pengawal bertanya apa dia dalam keadaan haus atau lapar Dyah menolak secara halus karena rasa lapar dan dahaga itu hilang dengan penasaran dalam hatinya.
Apakah Adi Laksa itu patih? Atau apa? Apakah dia ada salah ucap ketika selama di desa dia mereka bercakap?Terdengar dari samping tndu ada kuda yg selalu d sampingnya selama diperjalanan. Dengan penasaran dyah mengintip ternyata Adi Laksa disana. Sekelebat Dyah melihat tanda pada sebilah keris dengan ukiran kecil yg nampak jelas. Dyahkaget teringat guru kanuragannya mengatakan dengan simbol Nageswari adalah simbol keluarga istana Singo Wulung.
Apakah dia Pangeran? Ataukah Raja?
Tidak mungkin Raja masih terlalu muda.
Dengan penjagaan pasukan biasa bukan pasukan khusus.
Hal ini malah membuat Dyah semakin gila dengan seribu pertanyaan.Sesampai di Istana Dyah Ratih langsung dsambut oleh dayang dan di arahkan menuju kamar istrahatnya.
Sempat Dyah Ratih bertanya pada salah satu dayang tp mereka smua diam. Dan tak lama dayang senior datang dia setengah baya. Menjelaskan bahwa akan ada ritual mandi dan lain-lain. Setelah itu bertemu dengan pangeran.Dalam hati Dyah "Pangeran? "
Yang dahulu Dyqh Ratih ceria dan selalu bahagia d desa tiba-tiba menjadi selalu serius. Beberapa wanita sibuk dengan mempersiapkan baju dan lain2 serta perhiasan.Malampun tiba.
Dyah menuju ruangan pangeran. Dan betapa kagetnya Dyah Ratih bahwa Adi Laksa adalah Pangeran yang disebut Pangeran Wirapati yang menurut desas desus sempat di sisihkan dalam anggota keluarganya.Pangeran Wirapati atau Adi Laksa menerangkan akan meminta Dyah Ratih menjadi istrinya. Tentu meminta sebagai selir. Tp hal ini siapa yang bisa menolak sedangkan Dyah Ratih tidak memiliki rasa apa- apa ketika itu. Sang Pangeranpun tidak akan memaksa dan menunggu jawaban Dyah Ratih. Sampai 2 minggu kedepan.
Terlihat 2 wanita dengan anak-anak kecil perempuan Dyah mengira mereka mungkin juga selir beliau. Mulai hari itu semua serba diatur dan terjadwal. Hingga pendidikan dan aturan2 dalam kerajaan acara apa saja dan tugas kewajiban apa saja mulai dipelajari.
Tingkat depresi Dyah Ratih semakin menjadi....
Bersambung...
YOU ARE READING
Sang Adi Laksa
Historical Fictionpangeran Adi Laksa yang menikahi selir dari kasta yang berbeda penuh dengan intrik kerjaan dan kisah cinta yang menguras air mata