CHAPTER 4KETIKA NALURI BERBICARA
Dyah Ratih atau Dyah Manggali adalah nama sebutan yang diberikan oleh pangeran Wirapati dan ini membuat satu perbedaan dengan para wanita lain yang sudah menjadi selir seorang Pangeran dengan nama asli ini membuat Jentar Wulan salah satu selir yang memprotes atas perbedaan perlakuan hal ini karena selama beberapa tahun ini hanya Jentar Wulan kesayangan Pangeran tetapi tidak bisa memberiakan seorang putra.
“Pangeran bolehkah hamba bertanya” tanya Jentar Wulan
“Silahkan Putri” jawab Pangeran karena Jentar Wulan adalah putri dari kerajaan kecil daerah kekuasaan kerajaan Singha Wulung atau Singo Wulung.
“Apakah tidak berlebihan memberikan nama khusus kepada Dyah Ratih Pangeran. Akan menjadi kesenjangan terhadap selir lain terutama Putri Danu Mantaru.” jelas Jentar Wulan .
Perlu diketahui putri Danu Mantaru adalah putri yang menjadi istri Pangeran pertama tetapi bukan Putri Pangeran karena sama memberikan seorang anak perempuan.
“kamu mulai mendikte saya?!!!’’ bentak Sang Pangeran hingga menggebrak meja.
“aa..aaa…ampun pangeran…..” kata Jentar Wulan dengan bersujud dan menangis.
Tak banyak cakap sang Pangeran bergegas meninggalkan kamar Jentar Wulan saat akan menuju ruangannya dengan pengawal pribadinya Wuku Gilang melewati kaputren melihat Dyah Ratih yang sedang duduk di teras depan kamarnya dengan menatap rembulan.“Adi Pati Wuku” panggil Pangeran kepada pengawalnya itu.
“iya Pangeran’ jawabnya seraya menundukkan kepala.
“besok siapkan anak panah beserta busur panah, pedang yang terbaik ringan tipis tapi mematikan siapkan juga kuda” kata Pangeran seraya memandang Dyah Ratih.
“m..m…maaf Pangeran besok tidak ada jadwal berburu Pangeran. Besok adalah jadwal bertemu dengan baginda Raja” jawab pengawalnya.
“heheh… bukan untuk aku tapi itu kegemaran Dyah Manggali agaknya dia tidak cocok hanya berdiam dan bersolek saja hahah” sambil berjalan menuju kamarnya.
“hamba pangeran’’ kata Pengawalnya sambil seribu pertanyaan baru ini melihat Pangeran tertawa walaupun singkat.
Wanita seperti apa yang membuat Pangeran ini tertawa bahwa sebagai pengawal pribadi belum pernah melihat sang Pangeran tertawa walaupun sebentar. Kalaupun tertawa bila ada pertemuan penting kerajaan dan bertemu dengan para Pangeran lain.. . .
Bersambung
YOU ARE READING
Sang Adi Laksa
Fiksi Sejarahpangeran Adi Laksa yang menikahi selir dari kasta yang berbeda penuh dengan intrik kerjaan dan kisah cinta yang menguras air mata